Penulis: Tanasyafira Libas Tirani | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, JAKARTA- Wakil Ketua Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang menegaskan bahwa ada 9.406 SPPG yang beroperasi dengan 45 dapur tidak sesuai SOP. Saat ini telah dilakukan penutupan 40 dapur secara sementara , dalam konferensi pers Jumat, 26 September 2025 di Kantor BGN, Jakarta Pusat.
Wakil Ketua Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, menyatakan bahwa dari total 9.406 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi, terdapat 45 dapur yang tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Dari 45 dapur tersebut, sebanyak 40 dapur telah dihentikan operasionalnya sementara waktu sampai penyelidikan dan perbaikan sarana selesai dilakukan.
Nanik menegaskan BGN tidak akan main-main dengan kesehatan anak-anak dan bisa menutup dapur secara sepihak jika tidak memenuhi standar.
Ia juga menyebutkan kontrak para mitra hanya berlaku satu tahun, dengan klausul penghentian sepihak.
Selain itu, seluruh mitra dapur MBG diberi waktu satu bulan untuk melengkapi sertifikat Laik Higiene Sanitasi, sertifikat halal, dan sertifikat penggunaan air layak konsumsi. Jika tidak terpenuhi, dapur tersebut akan ditutup secara permanen.
Per akhir September 2025, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat sekitar 6.452 kasus keracunan akibat mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Data versi pemerintah yang dihimpun Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Kesehatan, dan BPOM mencatat jumlah total korban keracunan MBG sekitar 5.000 orang.
Kasus ini tersebar di berbagai daerah di Indonesia dengan beberapa provinsi yang paling banyak mencatat korban antara lain Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Tengah. **