Penulis: Priyo Suwarno | Editor: Hadi S. Purwanto
KREDONEWS.COM, JOMBANG- Guru besar dan ahli sejarah Universitas Indonesia, Prof. Yon Machmudi Ph.D yang akrab dipanggil Yon Mahmudi menyatakan bahwa berdasarkan berbagai temuan bukti primer dan kajian sejarah, Presiden Soekanrno alias Bung Karno lahir pada 6 Juni 1902 di Ploso, Jombang, Jawa Timur.
Pernyataan ini disampaikan saat memberikan closing statement dalam Focus Group Discussion (FGD): Ploso Bumi Lahir dan Masa Kecil Bung Karno, di ruang Soeroadiningrat, Pemkab Jombang, Sabtu 12 Juli 2025.
Menghadirkan pembicara:
* Prof. Drs Adv Gandjar Razuni SH, MH (Moderator)
* Prof Yon Machmudi, Ph.D (guru Besar Sejarah Universitas Indonesia)
* Jayandari Purnomowati, Sekretrais Persada Kediri
* Nasrul Ilah, Ketua Tim Aahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Jombang
* Arif Yilianto, Koordniator Situs TACB Bung Karno TACB Jombang
Pernyataan ini didasarkan pada data sumber primer seperti dokumen asli surat tugas ayah Bung Karno, Raden Soekeni, bertanggal 28 Desember 1901 sudah bertugas di Ploso, Jombang, sebagai kepala sekolah, serta interpretasi historiografi yang dilakukan secara mendalam.
Data pendukung lain termasuk catatan pribadi Soekeni dan ijazah terakhir Bung Karno di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) yang mencatat tanggal lahir 6 Juni 1902, serta bukti-bukti lokasi masa kecil dan sekolah Bung Karno di Ploso.
Dengan demikian, kelahiran Bung Karno adalah di Ploso, Jombang pada 6 Juni 1902, yang merupakan hasil kajian sejarah terbaru dan valid menurut para ahli dan sejarawan.
“Berdasarkan data sumber primer dapat dipastikan bahwa masa kecil Soekarno ada di Desa Ploso, Jombang. Kelahiran Bung Karno di Ploso secara tidak langsung diinterpretasi dari dokumen kelahiran 1902 dan surat penugasan Raden Soekeni sejak 28 Desember 1901,” ujarnya.
Arisp dan data pendukung lain termasuk catatan pribadi Soekeni dan ijazah terakhir Bung Karno di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) yang mencatat tanggal lahir 6 Juni 1902, serta bukti-bukti lokasi masa kecil dan sekolah Bung Karno di Ploso.
Bea Siswa
Oleh karena itu, Prof Yon Machmudi menyarankan agar Pemkab Jombang bisa memberikan fasilitas kepada warga Jombang yang mau menempuh S2 atau S3, dengan disertasi Bung Karno Lahir di Ploso, Jombang, 6 Juni 2902, “Saya siap sebagai promotor. Siapkan bea siswanya,” kata dia memberi saran.
Selain itu, moderator Prof Ganjar Razuni mendorong kepada Bupati Jombang untuk tidak ragu menetapkan bahwa kelahiran bung Karno itu ada di Ploso, pada tanggal 6 Juni 1962.
“Kami akan siapkan laporan hasil FGD ini, agar dijadikan rujukan sebagai kajian ilmiah pemerintah Jombang, untuk mengeluarkan penetapan,” tuturnya meyakinkan, agar bupati Jombang tidak ragu atas hasil FGD ini.
Ganjar Razuni menyayangkan beberapa pejabat penting di Pemkab Jombang khususnya bagian hukum tidak hadir pada acara itu. “Oleh karena itu, kami sepakat agar kajian ini kita sampaikan kepada staf ahli bupati, Medan Amrullah yang hadir pada acara itu,” tuturnya.
Dia juga akan membuat laporan lebih rinci, hasil lengkap FGD tersebut sampai ke tangan bupati, sebagai landasan untuk agar secara kajian apapun layak sebagai landasan untuk membuat surat resmi bahwa Ploso adalah tempat lahir Bung Karno dengan nama kecil Koesno itu.
“Ya, jika tidak 100 persen, kepastian ini ya sekitar 90 persenlah,” demikian pendapat Nasrul Illah, memberikan kesimpulan akhir dari FGD itu. “Bagi saya, buKan 90 %, tetapi 99,9 Persen,” tandas moderator FGD, prof Ganjar Razuni, yang mendapat apllaus meriah dari hadirin memadati ruang Soeroadiningrat.
Berikut kronologi dan bukti penguat klaim Ploso sebagai tempat lahir Bung Karno:
Ayah Bung Karno Mengajar di Ploso Ayah Bung Karno, R. Soekeni Sosrodihardjo, menjadi Mantri Guru di Tweede Inlandsche School (Sekolah Ongko Loro) Ploso sejak 28 Desember 1901 hingga 1907. Lokasi sekolah tersebut dipercaya berada di selatan Terminal Ploso, Jombang.
Kedekatan Rumah Tinggal dengan Sekolah Salah satu bukti pendukung adalah kedekatan rumah tempat bayi Koesno (nama kecil Bung Karno) dilahirkan di Rejoagung, Ploso, dengan lokasi sekolah tempat ayahnya mengajar.
Catatan Pribadi Raden Soekeni Data dari ayah kandung Bung Karno, Raden Soekeni, termasuk tulisan tangan yang menyatakan bahwa Bung Karno lahir pada 6 Juni 1902. Tanggal lahir 6 Juni 1902 juga sesuai dengan data di ijazah terakhir Bung Karno di Technische Hoogeschool te Bandoeng (kini ITB).
Pengakuan Sukmawati Soekarno Putri Pada tahun 2010, putri Bung Karno, Sukmawati Soekarno Putri, memberitahu Kuswartono (cucu ayah angkat Bung Karno, RM Soemosewojo) bahwa Bung Karno sebenarnya lahir di Jombang.
Temuan Situs Kelahiran Temuan situs kelahiran Ir. Soekarno di Gang Buntu, Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, telah direkomendasikan sebagai cagar budaya.
Diskusi dan Penelusuran Sejarah Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Jombang dan para pemerhati sejarah terus melakukan penelusuran dan mengumpulkan data otentik sejak sekitar tahun 2018. Hasil diskusi menyepakati bahwa Bung Karno lahir 6 Juni 1902 di Ploso, Jombang.
Kesimpulan ini mematahkan sejarah tertulis yang sudah ada bahwa Bung Karno lahir di Surabaya, Tulungagung, atau tempat tempat lain.
Data Pendukung Lainnya Masa kecil Bung Karno (usia 0-5 tahun) dipastikan berada di Ploso, Jombang berdasarkan data sumber primer. Selain itu, cerita turun-temurun dan bukti visual seperti foto-foto tua juga melengkapi narasi ini.
Bung Karno sendiri juga menuliskan bahwa saat kecil ia bersekolah di Ploso, seperti tertera dalam lembaran Pendaftaran Orang Indonesia Jang Terkemoeka Jang Ada di Djawa tahun 1943 dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Guru Besar Undar
Awal mula muncul nama Ploso sebagai lokasi tempat kehaliran Bung Karno, pertama kali dalam buku Guru Besar Universitas Darul ‘Ulum (UNDAR) Jombang yang pernah menjadi penulis sejarah tentang kelahiran Bung Karno di Ploso adalah Prof. Dr. Tadjoer Rizal Baiduri.
Ia menulis dalam buku bunga rampai berjudul Ida Ayu Nyoman Rai: Ibu Bangsa yang memaparkan versi akademik berbeda mengenai tempat dan tahun kelahiran Soekarno, khususnya menegaskan perpindahan ayah Bung Karno ke Ploso pada akhir 1901 dan mendukung klaim kelahiran Bung Karno di Ploso, Jombang, yang terbit sekitar Mei 2012.
Prof Tadjoer hadir pada acara itu. Dia mengatakan adalah berteman dengan Prof. Nurinwa Ki S. Hendrowinoto adalah akademisi yang terlibat dalam penulisan buku sejarah penting yang menguatkan teori kelahiran Bung Karno di Ploso, Jombang.
Ia bersama tim menyusun buku berjudul “Ida Ayu Nyoman Rai Ibu Bangsa” yang memuat dokumen-dokumen penting seperti surat keputusan penugasan ayah Bung Karno, Raden Soekeni Sosrodihardjo, yang menegaskan keberadaan keluarga Bung Karno di Ploso sejak 1901. Buku ini memberikan pijakan baru dalam memaknai asal-usul Bung Karno, khususnya kelahiran di Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Jombang, pada 6 Juni 1902.
“Buku ini kan bunga rampai. Saya kan berteman dengan Pro Nurinwa Saya kebagian menulis sejarah Bung Karno di Ploso. Tetapi saat itu kami masih kurang data dan arsip pendukung. Jadi munculnya nama Ploso saat itu ya begitulah!” kata sejarawan asli Jombang itu memberikan penjelasan. **
