Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM, SURABAYA- Suasana meriah menyelimuti Balai Pemuda Surabaya dalam gelaran Festival Gen Z Bebas Narkoba yang dilangsungkan di selama dua hari, 7–8 Juni 2025. Acara ini digelar oleh Gensana (Generasi Anti Narkoba) yang merupakan Relawan Anti Narkoba BNN Provinsi Jawa Timur sebagai bagian dari gerakan menuju Indonesia Emas 2045.

Festival yang tumplek blek ramai orang ini tak hanya menghadirkan 35 outlet makanan dan minuman, namun juga dimeriahkan oleh penampilan para generasi muda berprestasi yang menjauhi narkoba. “Jangan sampai cita-cita rusak karena Generasi Z saat ini sudah terkena narkoba,” tegas Dian, pimpinan Gensana Relawan Anti Narkoba BNNP Jatim, 7 Juni 2025.
Salah satu pengisi acara adalah Fara, siswi SMPN 15 Surabaya, yang telah menyandang sabuk hitam sejak kelas 5 SD. Ia bahkan berpeluang naik ke level sabuk hitam dua jika tidak ada batasan usia. “Ke depan mau jadi pelatih,” ujar Fara, yang menegaskan tak akan tergoda dengan narkoba.
Ada pula Sukma, mahasiswa Seni Musik Unesa yang telah menekuni dunia tarik suara sejak SD. “Kalau nyanyi itu mulai dari SD, cuman kalau mulai manggung-manggung itu SMP,” ujar Sukma, yang langganan menjuarai lomba sejak remaja.
Demikian pula Sakira, siswi kelas 4 SD Kalikedinding 2, juga menunjukkan bakat luar biasa. Sudah aktif menyanyi sejak kelas 1, ia pernah meraih juara dua lomba menyanyi. “Pernah mendapatkan juara nomor dua,” katanya.
Sementara itu penampilan dari SD Muhammadiyah 4 Surabaya yang langganan juara berbagai jenis juga gak kalah moncer.
Wakil Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4 Kucang Surabaya bidang Kesiswaan, Ustadzah Aliyatuz Zakiyyah D., S.Si., S.Pd., menyampaikan bahwa saat ini sekolahnya memiliki 1.442 siswa.
SD Muhammadiyah 4 menyelenggarakan dua program pendidikan, yakni program reguler dan program Cambridge International. “Jadi ada kelas reguler dan kelas internasional,” jelasnya.
Untuk mengakomodasi minat dan bakat siswa, sekolah menyediakan 38 kegiatan ekstrakurikuler dari berbagai bidang. “Di bidang olahraga, agama, bahasa, juga life skill,” tuturnya.
Ia menambahkan, “Yang di life skill ada cooking class, kemudian ada designer club, kemudian ada kalau yang di bidang seni ada band, ada nasyid, kemudian nanti yang ditampil di sini ada yang bahasa Jepang dan tari tradisional Jepang.” imbuhnya
Pada kesempatan tersebut SD Muhammadiyah 4 Surabaya yang siswanya pada keren abis, menampilkan sejumlah performance seperti cooking class, dai cilik, nasyid, band, demo robot, Tapak Suci dan penampilan apik lainnya.
Festival ini juga diramaikan oleh pelaku UMKM Surabaya. Salah satunya adalah Manora, brand minuman berbasis coklat yang juga menawarkan kopi dan teh. “Kita ingin bukan sekadar jualan minuman, tapi juga menjalin interaksi hangat dengan pelanggan,” ujar Mahdi, pendiri Manora. Gerai Manora akan segera soft opening di Margorejo bulan ini.
Tak kalah menarik, ada Customic Indonesia, produsen kaos custom asli Surabaya. “Kami pakai bahan katun 100 persen dengan sablon DTF multicolor, tersedia ukuran dari S sampai 5XL,” ujar staf Customic. Mereka juga menawarkan harga kusus selama festival berlangsung. Customic bisa dikunjungi di gerai offline Jalan Manyar Kertoarjo No. 75 atau melalui Instagram @customic.indonesia.***