Menu

Mode Gelap

Headline

Dokter Jadi Guru Boleh, Guru Suntik Murid Gak Boleh, Guru Gembul Malah Dihujat

badge-check


					Dokter Jadi Guru Boleh, Guru Suntik Murid Gak Boleh, Guru Gembul Malah Dihujat Perbesar

Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga

KREDONEWS.COM, JAKARTA– Pada 30 Mei 2025, dalam sebuah sesi tanya jawab di Couldron Content, Guru Gembul memberikan pandangannya yang cukup kontroversial hingga disomasi terkait kompetensi guru. Pernyataan ini muncul sebagai respons atas pertanyaan dari Andini Effendi.

Guru Gembul menjelaskan bahwa profesi guru tidak bisa disamakan dengan profesi lain seperti pilot atau dokter. Ia mencontohkan, “Ketika ada pilot masuk kelas dan diminta menjadi guru, itu sah dan boleh. Begitu juga dengan dokter yang menjadi guru, itu juga sah. Namun, apakah guru bisa masuk ruang bedah menggantikan dokter? Tidak boleh. Guru masuk kokpit pesawat jadi pilot? Itu juga tidak boleh.”

Menurutnya, perbedaan utama terletak pada kompetensi yang dimiliki oleh setiap profesi. “Pilot memiliki kompetensi yang tidak dimiliki orang lain, dokter juga demikian. Tapi guru? Bahkan orang lulusan teknik elektro bisa jadi guru. Artinya, ada kompetensi yang hilang di guru.”

Guru Gembul menegaskan pentingnya lembaga pendidikan guru fokus pada pengembangan kompetensi guru agar mereka mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

“Sayangnya, kebanyakan pelatihan guru lebih banyak mengajarkan soal administrasi, bukan bagaimana menyampaikan pesan atau berdialog secara psikologis.”

Sehingga, kata dia orang akan berfikiran semua orang bisa jadi guru, karena itu profesi guru mudah ditembus oleh siapapun dan murah.

“Akibatnya, semua orang bisa menjadi guru, dan itu membuat profesi guru menjadi murah. Pernyataan saya ini dianggap melecehkan guru, padahal saya justru membela guru. Ironisnya, sekarang banyak yang tidak suka sama saya karena hal ini.” ungkapnya

Pernyataan Guru Gembul ini membuka diskusi penting tentang kualitas dan kompetensi guru di Indonesia, serta bagaimana sistem pendidikan guru perlu diperbaiki agar profesi guru benar-benar dihargai dan profesional.

Bagaimana pandangan guru Gembul tentang kompetensi yang harus dimiliki guru

Guru Gembul memandang kompetensi guru sebagai hal yang sangat krusial dan saat ini masih banyak kekurangan. Ia menekankan bahwa guru harus memiliki kompetensi khusus yang membedakan profesinya, bukan sekadar bisa mengajar. Menurutnya, kompetensi guru harus meliputi kemampuan menyampaikan materi, berdialog secara psikologis dengan siswa, serta mengelola pembelajaran secara efektif.

Guru Gembul juga menyoroti bahwa banyak guru di Indonesia belum memiliki sertifikasi kompetensi yang memadai, sehingga kualitas pengajaran menjadi rendah. Ia mengkritik sistem seleksi dan pelatihan guru yang lebih fokus pada administrasi daripada peningkatan kompetensi pedagogik dan profesional.

Selain itu, Guru Gembul mengingatkan pentingnya penguasaan teknologi dan inovasi dalam pembelajaran, mengingat tantangan era digital dan perkembangan AI yang semakin pesat. Namun, data menunjukkan hanya sebagian kecil guru yang mampu menggunakan media elektronik sebagai sumber belajar, menandakan perlunya peningkatan kompetensi digital guru.

Singkatnya, Guru Gembul menilai kompetensi guru harus mencakup pengetahuan, keterampilan mengajar, kemampuan psikologis dalam berinteraksi dengan siswa, serta kesiapan menghadapi tantangan teknologi, agar guru dapat menjalankan tugasnya secara profesional dan efektif***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Isi Laporan Menkes Kepada Prabowo Terkait Covid-19

4 Juni 2025 - 12:20 WIB

Forum Purnawirawan TNI Kirim Surat Pemakzulkan Gibran ke DPR-DPD-MPR, Begini Pendapat Analis Politik

4 Juni 2025 - 11:52 WIB

Wing Box Rem Blong di Purwodadi Pasuruan, Tiga Orang Korban Tewas 5 Luka-luka

4 Juni 2025 - 08:24 WIB

Dr Mark Sagar Ciptakan Baby X, Bayi Virtual untuk Simulasi Kembang Tumbuh Anak

4 Juni 2025 - 08:03 WIB

Dr. Mark Sagar, seorang pakar dalam bidang virtual humans dari University of Auckland dan CEO Soul Machines, membuat Baby X, robot manusia atau manusia robot. Foto: Yourstory.com

Eri Cahyadi Tegas: Minimarket Tanpa Jukir Resmi Akan Ditutup

3 Juni 2025 - 20:44 WIB

Drone Stinger Ukuran Setelapak Tangan Pembunuh Paling Jitu

3 Juni 2025 - 19:48 WIB

Save Raja Ampat dari Tambang Nikel, Polisi Tangkap 4 Aktivis Greepeace

3 Juni 2025 - 19:23 WIB

Kejaksaan Buru Dugaan Suap Rp 60 M Vonis Ekspor CPO Ilegal, Negara Rugi Rp 17,7 Triliun

3 Juni 2025 - 18:46 WIB

Timwas Haji DPR Soroti Pentingnya Kesiapan Proses Pemulangan Jemaah Haji Indonesia

3 Juni 2025 - 14:47 WIB

Trending di Headline