Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM, SHANDONG– China mengumumkan penemuan cadangan emas bawah laut pertamanya yang sekaligus diklaim terbesar di Asia. Lokasi temuan berada di lepas pantai Laizhou, Kota Yantai, Provinsi Shandong.
Detail Penemuan
Penemuan ini menambah total cadangan emas terbukti di Laizhou menjadi lebih dari 3.900 ton, setara sekitar 137,57 juta ons atau 26% dari total cadangan emas nasional. Sumber menduga emas tersebut berbentuk deposit ore, bukan bongkahan atau butiran emas bebas.
Laizhou kini tercatat sebagai wilayah dengan cadangan sekaligus produksi emas terbesar di China, sebagaimana disampaikan Pemerintah Kota Yantai dalam konferensi pembangunan lima tahunan.
Penemuan ini juga melanjutkan tren eksplorasi emas besar-besaran, termasuk deposit 1.444 ton di Liaoning bulan lalu serta cadangan di Semenanjung Jiaodong sejak 2023. Ukuran pasti cadangan bawah laut terbaru belum diungkap secara rinci.
Dari Ore Menjadi Emas
Berbeda dengan emas bongkahan di darat, emas dalam bentuk ore terkunci dalam batuan sehingga membutuhkan proses industri panjang untuk diambil dan dimurnikan.
1. Pengambilan Ore
Ore ditambang dari dasar laut menggunakan mesin berat lalu dibawa ke fasilitas pengolahan.
2. Penghancuran dan Penggilingan
Batuan dihancurkan dan digiling agar partikel emas terlepas dari struktur batuan.
3. Pemisahan Emas
– Gravity separation memanfaatkan perbedaan densitas.
– Flotasi menggunakan busa kimia untuk menarik partikel emas.
– Cyanidation melarutkan emas dengan larutan sianida.
– Heap leaching menyemprotkan sianida ke tumpukan ore berkadar rendah.
4. Adsorpsi dan Pemulihan
Emas yang larut diserap karbon aktif melalui metode CIP atau CIL, lalu dilepaskan kembali menjadi logam.
5. Pemurnian dan Peleburan
Logam emas dimurnikan lewat smelting atau refining hingga mencapai standar 99,99% kemurnian.
6. Produk Akhir
Emas dituangkan menjadi batangan (gold bullion) yang siap dipasarkan atau disimpan sebagai cadangan.











