Penulis : Jayadi | Editor : Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM-JAKARTA: Sejak tahun 2022 hingga 2025, Pertamina menghadapi serangkaian tuduhan terkait kualitas bahan bakar minyak (BBM) yang diproduksinya

Mulai dari dugaan pengoplosan Pertamax oleh Kejaksaan Agung, keluhan kerusakan mobil akibat penggunaan Pertamax, hingga isu perubahan warna dan penurunan kualitas Pertalite.
Berbagai tudingan ini telah menimbulkan keresahan di masyarakat. Menanggapi hal tersebut, Pertamina secara aktif memberikan klarifikasi dan bantahan, menegaskan komitmennya dalam menjaga kualitas BBM sesuai standar yang ditetapkan, tak satupun beragam dugaan tersebut diakui oleh Pertamina.
Baca juga
Hindari Isi Pertamax, Motor Ratusan Ojol Malah Mogok Setelah Isi Pertalite, Sangat Kacau
Maret 2025:Mogok Diduga karena Pertalite
Ratusan pengemudi ojek online (ojol) di Kendari mendatangi kantor Polresta Kendari pada Selasa (4/3/2025) malam setelah kendaraan mereka mogok usai mengisi bahan bakar di sejumlah SPBU di wilayah tersebut.
Para pengemudi mencurigai adanya campuran atau oplosan dalam bahan bakar jenis Pertalite yang dijual di SPBU. Awalnya, motor mereka mengalami gangguan, lalu mogok. Dari tangki kendaraan tercium bau menyengat dari BBM yang baru dibeli, seperti thinner, oli, atau campuran cat.
Respon Pertamina
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, mengatakan pihaknya telah mengirim tim quality control untuk menyelidiki dugaan ketidaksesuaian kualitas Pertalite di Kendari. Tim tersebut akan melakukan pengecekan, termasuk di SPBU yang menerima suplai Pertalite.
Februari 2025: Dugaan Oplosan Pertamax
Kejaksaan Agung mengungkap fakta bahwa PT Pertamina membeli BBM dengan RON 90 atau lebih rendah, tetapi dibayar dengan harga setara RON 92. Hal ini menyebabkan kerugian negara akibat pembayaran yang tidak sesuai dengan kualitas barang yang diterima. Tersangka MK diduga memerintahkan Tersangka EC untuk melakukan blending antara BBM jenis RON 88 (premium) dan RON 92 (Pertamax) di terminal milik MKAR.
Baca juga
Keterbukaan DPRD Jombang dengan Syarat, Wartawan Harus Pakai Tiket Khusus
Respon Pertamina:
PT Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa tidak ada pengoplosan BBM Pertamax. Corporate Secretary Heppy Wulansari memastikan bahwa kualitas Pertamax sesuai dengan spesifikasi pemerintah, yaitu RON 92. Ia menjelaskan bahwa produk yang diterima di terminal adalah produk jadi yang sesuai dengan RON masing-masing, di mana Pertalite memiliki RON 90 dan Pertamax memiliki RON 92.
Heppy menambahkan bahwa proses di terminal meliputi injeksi warna untuk membedakan produk dan injeksi aditif untuk meningkatkan performa. Ia menekankan bahwa ini bukanlah pengoplosan atau perubahan RON, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir tentang kualitas Pertamax.
Pertamina juga menyatakan bahwa mereka menjalankan prosedur ketat dalam quality control dan distribusi BBM yang diawasi oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). VP Corporate Communication Fadjar Djoko Santoso menegaskan komitmen Pertamina untuk menjaga kualitas BBM yang didistribusikan kepada masyarakat.
Baca juga
Update Korupsi Pertamina, Nasib Erick Thohir dan Kakaknya Boy Thohir Ditentukan Oleh Ini
November 2024: Pertamax Sebabkan Kerusakan Mobil
Beredar video tentang keluhan seorang wanita mengenai kerusakan pompa bensin mobilnya setelah menggunakan Pertamax. Sejumlah pengguna di Cibinong dan Bogor juga menyampaikan keluhan serupa
Respon Pertamina:
* Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menyatakan bahwa pihaknya telah menerjunkan tim investigasi ke lapangan untuk menindaklanjuti isu tersebut
* Sampel diambil di beberapa SPBU di Cibinong dan dilakukan pemeriksaan terhadap mobil yang bermasalah
* Hasil pengecekan lembaga terakreditasi menunjukkan bahwa kualitas Pertamax sesuai standar dan layak jual
Agustus 2023: Pertamax Warna Hijau
Warganet mengunggah bahwa BBM Pertamax yang dibeli berwarna hijau, mirip Pertalite.
Respon Pertamina:
* Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, membenarkan bahwa warna asli BBM bening, dan zat pewarna ditambahkan agar masyarakat dapat membedakan jenis BBM.
* Penambahan zat pewarna tidak memengaruhi performa, kualitas, atau spesifikasi BBM.
* Pertamina meminta agar perbedaan atau kesalahan dalam pengisian BBM dilaporkan ke contact center 135.
* Pertamina memastikan *quality control* sebelum BBM disalurkan ke SPBU dan masyarakat.
November 2022: Pertalite RON 86
Akun media sosial mengunggah hasil uji ukur yang menunjukkan Pertalite memiliki RON 86, bukan RON 90
Respon Pertamina:
* Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menyatakan bahwa pengujian RON yang akurat harus mengacu pada metode standar seperti ASTM RON method, dengan proses yang divalidasi dan alat yang dikalibrasi.
September 2022: Pertalite Jadi Boros
Warganet mengeluhkan kualitas Pertalite yang dianggap lebih boros setelah kenaikan harga
Respon Pertamina:
* Pertamina menegaskan bahwa kualitas Pertalite tidak berubah dan sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017
* Hasil uji RVP Pertalite masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu 45-69 kPa.***
3 Komentar