Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM, SURABAYA- Seorang bule asal Belanda membagikan cerita menarik tentang asal-usul kata duit yang hingga kini masih digunakan masyarakat Indonesia untuk menyebut uang.
Menurut penjelasan yang diunggah akun Instagram Unilad.id sebulan lalu, istilah ini berakar dari masa kejayaan VOC.
Ia menjelaskan bahwa koin tembaga kecil yang disebut dautz pertama kali digunakan di Belanda pada abad ke-17, kemudian dibawa ke Asia di wilayah kekuasaan VOC.
“Koin VOC tua ini alasan kenapa orang Indo bilang uang itu duit,” katanya.
Seiring waktu, sebutan dautz dianggap sulit diucapkan bagi orang non-Belanda. Akhirnya, istilah itu disederhanakan menjadi duit dan populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Nilai koin ini pun kecil, bila dikonversikan setara dengan koin pecahan Rp500 atau Rp1.000 di masa kini.
Meski sejak tahun 1816 koin duit resmi dihapus dari peredaran, kata ini tetap bertahan baik di Indonesia maupun di Belanda.
Dalam bahasa Belanda, misalnya, ada ungkapan geen duit waard zijn yang berarti “tidak ada harganya,” serta een duit in het zakje doen yang berarti “memberi kontribusi kecil.”
Fenomena ini menunjukkan bagaimana warisan kolonial Belanda tidak hanya memengaruhi aspek sejarah dan budaya, tetapi juga meninggalkan jejak dalam bahasa sehari-hari masyarakat Indonesia.