Menu

Mode Gelap

Life Style

Alasan Jet Li Tak Pernah Menghadiri Pemakaman, Bahkan untuk Teman Dekat dan Keluarga

badge-check


					Jet Li dan putrinya Jada Perbesar

Jet Li dan putrinya Jada

Penulis: Satwiko Rumekso | Editor: Yobie Hadiwijaya

KREDONEWS.COM, SURABAYA-Sudah lama sejak terakhir kali kita melihat legenda seni bela diri Jet Li di layar lebar, tetapi pria berusia 61 tahun ini memilih untuk fokus mempelajari Buddhisme alih-alih mengejar film blockbuster Hollywood berikutnya.

Jet memeluk Buddhisme Tibet pada tahun 1998.

Dalam wawancara baru-baru ini dengan sebuah harian Tiongkok, aktor tersebut mengungkapkan bahwa perjalanan spiritualnya telah membuatnya berhenti menghadiri pemakaman, termasuk pemakaman teman dekat dan anggota keluarga.

“Ada yang bilang saya tidak berperasaan atau berdarah dingin, tetapi saya selalu menjawab, ‘Saudaraku, siapa yang belum pernah kehilangan seseorang sebelumnya?’”

Ketika ditanya apakah ia pernah merasa sangat menyesal atas meninggalnya teman, rekan, atau sesama selebritas, Jet dengan lugas menjawab, “Mengapa saya harus merasa menyesal?”

Ia mengatakan bahwa kesedihan sering dialami oleh mereka yang “masih terjebak dalam permainan” dan bahwa persepsi masyarakat tentang kematian sangat dibentuk oleh penggambaran dramatis dalam film dan televisi.

“Mereka suka melebih-lebihkan adegan seperti: ‘Oh tidak, kamu meninggal sebelum aku sempat melihatmu untuk terakhir kalinya! Kamu bilang kamu ingin tas tangan, dan aku tidak membelikannya untukmu!'” katanya.

Jet juga berbagi bahwa putri bungsunya, Jada, 22 tahun, juga memberinya perspektif baru tentang kehidupan.

Ia berterus terang tentang pengalaman pribadi keluarganya dan menceritakan bahwa putri bungsunya, Jada, yang kini berusia 22 tahun, berjuang melawan depresi dan pikiran untuk bunuh diri ketika ia berusia 19 tahun.

Jada kini telah pulih dan baru saja lulus dari Barnard College pada bulan Mei.

Ia menceritakan bahwa pengalaman itu mendorong mereka untuk berdiskusi secara terbuka dan jujur tentang kehidupan, kematian, dan bahkan warisan, topik-topik yang banyak dianggap tabu saat ini.

“Kami sangat jujur satu sama lain, karena itu adalah sesuatu yang harus dihadapi semua orang. Bicarakanlah selagi masih hidup. Katakan apa yang ada di pikiranmu agar tidak ada penyesalan,” katanya.

“Sebenarnya, saat kita lahir, kematian sudah menjadi bagian dari rencana kita.” katanya.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

BBM E10 Lonceng Kematian Motor 2-Tak

28 Oktober 2025 - 16:31 WIB

Lima Kelompok Orang Disarankan untuk Tidak Mengonsumsi Parasetamol

28 Oktober 2025 - 11:11 WIB

Jika Anda Cemas, Cobalah Menonton Film Horor untuk Meredakannya

27 Oktober 2025 - 19:20 WIB

Ubi Jalar Sangat Bergizi tetapi Cara Makan yang Salah Membahayakan Tubuh Anda

27 Oktober 2025 - 09:01 WIB

Ilmuwan: Jenis Tawa Dapat Mengungkapkan Depresi

26 Oktober 2025 - 20:32 WIB

Raisa Buka Suara: Akan Kompak Asuh Anak Bersama

26 Oktober 2025 - 20:14 WIB

Perdebatan MBG: Makanan Ultra Olahan (UPF) vs Makanan Sehat

26 Oktober 2025 - 20:04 WIB

Cici Cantik Ini Eksperimen Goreng Telur dengan Energi Matahari, Hasilnya Kok Salfok

26 Oktober 2025 - 13:08 WIB

‘Duel Maut’ Abah Warsubi Vs Gus Yazid Menyeduh Coffee Excelsa Wonosalam

25 Oktober 2025 - 18:07 WIB

Trending di Headline