Menu

Mode Gelap

Internasional

Akhir Dukungan Windows 10, Ini Opsi yang Tersedia

badge-check


					Anda dipaksa kelur duit untuk migrasi ke Windows 11 Perbesar

Anda dipaksa kelur duit untuk migrasi ke Windows 11

Penulis: Satwiko Rumekso | Editor: Yobie Hadiwijaya

KREDONEWS.COM, JAKARTA-Windows adalah sistem operasi komputer paling populer di dunia, dengan Microsoft mengatakan sistem ini digunakan pada lebih dari 1,4 miliar perangkat di seluruh dunia.

Sekitar 43% di antaranya menggunakan Windows 10 pada Juli 2025, menurut Statcounter .

Kelompok konsumen mengkritik berakhirnya dukungan Windows 10, dengan mengatakan hal itu akan menyebabkan pengeluaran yang tidak perlu dan pemborosan lingkungan.

“Orang-orang sudah bosan hidup di dunia yang penuh dengan perangkat berumur pendek yang tak dapat diperbaiki, atau kehilangan dukungan perangkat lunak, atau terpaksa terbuang sia-sia,” kata Tn. Proctor, yang memperjuangkan hak untuk memperbaiki di AS.

Ia menambahkan: “Kita layak mendapatkan teknologi yang tahan lama.”

Dengan berakhirnya dukungan Microsoft Windows 10 pada tanggal 14 Oktober 2025 besok, organisasi menghadapi keputusan krusial terkait langkah selanjutnya. Keputusan ini akan berdampak signifikan terhadap efisiensi, keamanan, dan strategi TI organisasi secara menyeluruh.

Ada opsi-opsi yang tersedia dan memberikan rekomendasi untuk membantu organisasi dalam membuat keputusan yang matang saat menghadapi peralihan dari Windows 10.

Opsi 1: Tidak Melakukan Apa Pun

Memilih untuk tidak melakukan apa pun dan terus menggunakan Windows 10 setelah dukungannya berakhir adalah hal yang berisiko. Tanpa pembaruan keamanan dan dukungan teknis, sistem menjadi rentan terhadap ancaman siber dan masalah kepatuhan.

Opsi ini tidak disarankan bagi organisasi yang memprioritaskan keamanan dan kestabilan operasional.

Opsi 2: Tetap Menggunakan Windows 10 dan Membayar Dukungan Tambahan

Bagi organisasi yang belum siap beralih ke Windows 11 atau berinvestasi pada perangkat keras baru, opsi yang lain adalah mempertahankan Windows 10 dan membayar dukungan tambahan.

Microsoft menawarkan Extended Security Updates (ESU – Perpanjangan Pembaruan Keamanan) yang berbayar dan menyediakan pembaruan keamanan krusial setelah tanggal akhir dukungan. Namun, ini hanyalah solusi sementara karena perpanjangan dukungan biasanya tersedia dalam jangka waktu terbatas dan pada akhirnya, organisasi tetap harus beralih ke sistem operasi yang didukung.

Opsi 3: Membeli Perangkat Baru

Berinvestasi pada perangkat baru yang sudah terinstal dengan Windows 11 terlihat sebagai solusi yang lugas. Perangkat keras baru memastikan kompatibilitas dengan perangkat lunak dan fitur keamanan terbaru sehingga memberikan transisi yang mulus.

Namun, opsi ini dapat menjadi mahal dan mungkin tidak layak bagi semua organisasi, terutama yang memiliki keterbatasan anggaran. Namun, jika Anda berencana membeli perangkat baru, pertanyaan utama berikutnya adalah: apakah Anda akan membeli PC AI atau PC non-AI?

Membeli PC AI

Meskipun PC AI menawarkan teknologi mutakhir dan kemampuan canggih, ada beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan oleh organisasi sebelum melakukan pembelian.

PC AI sering kali lebih mahal daripada PC biasa karena disertakan dengan komponen canggih seperti NPU (Neural Processing Unit/Unit Pemrosesan Neural) serta CPU dan GPU berkinerja tinggi. Pilihan ini dapat menjadi investasi yang besar, terutama bagi organisasi dengan anggaran terbatas.

Selain itu, organisasi yang ingin membeli PC AI dihadapkan pada keputusan lainnya: apakah memilih perangkat dengan chipset ARM, seperti Qualcomm Snapdragon atau chipset X86, seperti dari Intel atau AMD?

Meskipun PC AI Snapdragon menawarkan kinerja keseluruhan yang lebih baik dibandingkan dengan PC Intel dan AMD yang setara, terdapat beberapa kekurangan pada PC AI Snapdragon. Menjalankan aplikasi x86 pada CPU Snapdragon sering kali memerlukan emulasi, seperti Prism pada PC Copilot+. Namun, emulasi dapat menyebabkan kinerja lebih lambat dan beberapa fitur OS yang diemulasi mungkin tidak selalu kompatibel dengan perangkat keras.

Meskipun masalah ini sudah diperbaiki pada banyak aplikasi bisnis yang populer, tetapi masalah yang sama masih terjadi pada berbagai aplikasi khusus atau aplikasi segmen tertentu yang digunakan oleh banyak perusahaan.

Terlepas dari banyaknya sorotan akan kemampuan PC AI, banyak organisasi mengalami kesulitan dalam menemukan aplikasi yang langsung dan praktis. Manfaat PC AI mungkin tidak sepenuhnya terwujud hingga terjadi peningkatan jumlah perangkat lunak dan aplikasi berbasis AI yang digunakan secara umum. Pada situasi tersebut, pengguna awal PC AI mungkin akan terjebak dengan perangkat berspesifikasi kurang memadai, sehingga harus melakukan dua kali pembelian dalam satu siklus biasa peremajaan perangkat keras.

Membeli PC non-AI

PC non-AI dapat terlihat sebagai jalur terbaik ke depan untuk menggantikan perangkat yang ada karena spesifikasinya yang jelas dan kompatibel dengan berbagai perangkat lunak. Namun, Anda tetap perlu mempertimbangkan masa depannya karena umumnya, perkiraan masa pakai perangkat adalah 3 hingga 5 tahun.

Seiring dengan cakupan dan kegunaannya yang terus-menerus dikembangkan dan diperluas, PC AI dan aplikasinya kemungkinan besar akan menjadi pilihan utama bagi banyak pengguna. Hal ini dapat menyebabkan PC non-AI menjadi kurang kompatibel dengan perangkat lunak dan pembaruan yang terbaru, sehingga berpotensi tertinggal secara teknologi.

Singkatnya, jika Anda membeli PC non-AI untuk bisnis, Anda mungkin harus melakukan peningkatan ke PC AI dalam waktu lebih cepat dari perkiraan yang akan mengakibatkan pembelian ganda dalam satu siklus peremajaan.
Tampilan jarak dekat tangan seseorang memasang SSD Kingston NV3 NVMe ke laptop dengan modul memori Kingston yang sudah terpasang

Opsi 4: Meningkatkan Perangkat yang Ada

Meningkatkan perangkat yang ada ke Windows 11 merupakan alternatif yang hemat biaya. Pendekatan ini memperpanjang masa pakai perangkat keras yang sedang digunakan sekaligus memberikan akses ke peningkatan fitur keamanan dan produktivitas.

Mengingat kondisi lanskap saat ini, dengan masih berkembangnya kematangan dan kompatibilitas aplikasi dengan PC AI yang baru, peningkatan perangkat yang ada dengan memori tambahan dan penyimpanan SSD dapat menjadi langkah strategis. Namun, harus dipastikan bahwa perangkat setidaknya memenuhi persyaratan sistem minimum untuk Windows 11.

Peningkatan ini dapat secara signifikan meningkatkan kinerja dan memperpanjang masa pakai perangkat yang sedang digunakan serta memungkinkan organisasi menunda peremajaan perangkat keras sepenuhnya hingga kondisi pasar menjadi lebih matang, sehingga mengurangi kebutuhan untuk penggantian segera.

Strategi Anda Setelah Windows 10

Seiring dengan berakhirnya dukungan untuk Windows 10, organisasi harus mempertimbangkan langkah selanjutnya dengan cermat. Meskipun pembelian perangkat baru yang menggunakan Windows 11 adalah opsi yang layak, tetapi peningkatan perangkat keras yang ada ke Windows 11 serta peningkatannya dengan memori tambahan dan SSD dapat memberikan solusi yang seimbang.

Strategi ini meningkatkan kinerja dan keamanan tanpa perlu segera melakukan peremajaan perangkat keras sepenuhnya sehingga organisasi dapat menghadapi masa transisi ini dengan efektif. Jika Anda merasa tidak yakin akan cara mengatasi hal ini atau memerlukan dukungan terkait dengan peningkatan DRAM atau penyimpanan pada sistem Anda, tim Minta Bantuan Pakar kami siap untuk membantu.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Microsoft Mulai Besok Tak Lagi Dukung Windows 10, Bisakah Tetap Dioperasikan?

13 Oktober 2025 - 14:58 WIB

Yang Menanggung Biaya Pemulangan Jenazah PMI ke Indonesia

12 Oktober 2025 - 16:40 WIB

Lupakan AS dan Tiongkok: Negara Gurem Menemukan Cara Memanfaatkan Energi Bulan untuk Listrik

12 Oktober 2025 - 08:20 WIB

Apakah Perang di Gaza Berakhir?

11 Oktober 2025 - 13:41 WIB

Gempa di Davao Filipina Mag 7.6, Awas Tsunami di Sulawesi Sampai Papua

10 Oktober 2025 - 15:59 WIB

Sandera Israel Bebas, Berapa Biayanya?

9 Oktober 2025 - 17:54 WIB

Haji Haris Pimpin Delegasi BIMP-EAGA ke Jombang, Warsubi: Serumpun dan Senenek

8 Oktober 2025 - 16:03 WIB

Ilmuwan Harvard Ungkap Rumus Matematika yang Diklaimnya ‘Membuktikan Tuhan itu Nyata’

8 Oktober 2025 - 06:02 WIB

Rudal Mini Dirancang Jatuhkan Drone Putin dari Langit

5 Oktober 2025 - 20:58 WIB

Trending di Internasional