Kredonews.com- Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan pemotongan Rp306,69 triliun dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2025. Pemotongan tersebut meliputi Rp256,1 triliun dari kementerian/lembaga (K/L) dan Rp50,59 triliun dari transfer daerah (TKD). Perintah tersebut tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2025 dan Keputusan Menteri Keuangan No. S-37/MK.02/2025. Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menetapkan 16 pos belanja yang akan dipotong, mulai dari 10% hingga 90%.
Pemotongan anggaran tersebut berdampak pada beberapa kementerian dan lembaga. Misalnya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyatakan pembangunan infrastruktur akan terhambat akibat pemangkasan anggaran tersebut, yang menyebabkan anggarannya berkurang hingga Rp81 triliun. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mengalami pemangkasan anggaran hingga 50,35% atau Rp1,423 triliun dari anggaran awal Rp2,826 triliun.
Namun, ada beberapa sektor yang dikecualikan dari pemangkasan anggaran tersebut, seperti bantuan sosial (bansos) dan belanja pegawai, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025
Pemangkasan anggaran tersebut bisa berdampak negatif, berikut ini adalah dampak negatif dari pemangkasan anggaran yang terjadi di luar negeri yang dirangkum oleh redaksi
– Penurunan Kualitas Layanan Publik:
Pemangkasan anggaran dapat menyebabkan penurunan kualitas layanan publik seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Hal ini dapat berdampak pada masyarakat luas, terutama mereka yang bergantung pada layanan tersebut.
Contohnya: Pemangkasan anggaran kesehatan dapat menyebabkan kekurangan obat-obatan, peralatan medis, dan tenaga medis. Hal ini dapat berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan risiko kematian.
– Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi:
Pemangkasan anggaran dapat mengurangi investasi pemerintah dalam proyek-proyek infrastruktur dan sektor-sektor produktif lainnya. Hal ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
Contohnya: Pemangkasan anggaran infrastruktur dapat menunda atau membatalkan proyek-proyek pembangunan jalan, jembatan, dan pelabuhan. Hal ini dapat menghambat aktivitas ekonomi dan investasi.
– Peningkatan Kemiskinan dan Ketimpangan:
Pemangkasan anggaran pada program-program sosial dapat meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan. Hal ini dapat memicu ketegangan sosial dan politik.
Contohnya: Pemangkasan anggaran bantuan sosial dapat mengurangi pendapatan keluarga miskin dan meningkatkan jumlah orang yang hidup di bawah garis kemiskinan.
– Ketidakpastian dan Kurangnya Kepercayaan: Pemangkasan anggaran yang tidak terencana dan tidak transparan dapat menciptakan ketidakpastian dan kurangnya kepercayaan dari investor dan pelaku ekonomi. Hal ini dapat berdampak negatif pada investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Berikut ini contoh kasus pemangkasan anggaran di luar negeri
– Yunani: Pada tahun 2010, Yunani mengalami krisis utang yang parah. Untuk mengatasi krisis ini, pemerintah Yunani melakukan pemangkasan anggaran yang signifikan pada sektor publik, termasuk kesehatan, pendidikan, dan transportasi. Akibatnya, kualitas layanan publik menurun, dan angka pengangguran meningkat.
– Inggris: Pada tahun 2010, pemerintah Inggris juga melakukan pemangkasan anggaran yang signifikan untuk mengurangi defisit anggaran. Pemangkasan ini berdampak pada berbagai sektor, termasuk kesehatan, pendidikan, dan layanan sosial. Akibatnya, banyak layanan publik yang ditutup atau dikurangi, dan muncul protes dari masyarakat.
– Amerika Serikat: Pada tahun 2013, pemerintah AS mengalami kebuntuan dalam negosiasi anggaran. Akibatnya, terjadi pemangkasan anggaran otomatis yang disebut “sequestration”. Pemangkasan ini berdampak pada berbagai sektor, termasuk pertahanan, pendidikan, dan layanan sosial. Akibatnya, banyak program pemerintah yang ditunda atau dibatalkan.
– Spanyol, pada tahun 2019 ada pandemi Covid, akibatnya mengalami penurunan anggaran pada tahun 2021, mengakibatkan kapasitas pembiayaan terpengaruh, terjadi kontraksi ekonom hingga tingkat pengangguran yang tinggi.
Pemangkasan anggaran dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah perlu berhati-hati dalam melakukan pemangkasan anggaran dan memastikan bahwa pemangkasan tersebut dilakukan secara terencana.








