Penulis: Yusran Hakim | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, ACEH TAMIANG- Kabupaten Aceh Tamiang, kawasan pantai timur Provinsi Aceh, mengalami lumpuh total disebabkan oleh musibah banjir bandang yang terjadi akibat hujan deras yang mengguyur selama 3 hari berturut-turut, sehingga sungai Tamiang meluap dan merendam badan jalan utama dari Aceh Tamiang sampai kabupaten Langkat.
Bupati Aceh Tamiang, Irjen Pol (Purn) Drs. Armia Pahmi, MH, mengakui kondisi lumpuh total akibat banjir dan longsor sejak 26 November 2025, setelah meninjau langsung titik bencana dari Pusdalops BPBD.
Pada 26 November 2025, Bupati Armia menetapkan status tanggap darurat bencana, menyatakan “Saya sudah meninjau langsung beberapa titik bencana barusan serta membaca semua laporan. Kita segera tetapkan status tanggap darurat,” dan menginstruksikan mobilisasi penuh personel BPBD, Damkar, serta aset alat berat untuk penanganan cepat
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang, Imam Suheri, dilakukan oleh wartawan Sumatera24jam pada hari yang sama, meski sulit karena sinyal komunikasi terganggu, menegaskan laporan dari lapangan. Bupati Aceh Tamiang, Armia, juga dikutip IDN Times pada 29 November 2025 mengonfirmasi isolasi empat hari sejak 26 November akibat banjir dan longsor di 10 kecamatan.
Hal ini menyebabkan putus totalnya arus transportasi darat Aceh-Medan dan juga memutus hubungan antar kecamatan di dalam Aceh Tamiang karena banjir dan banyaknya pohon tumbang.
Selain itu, longsor di beberapa titik seperti di Kecamatan Sekerak, Rantau, dan Kejuruan Muda juga memperparah kondisi lumpuhnya daerah tersebut.
Warga mulai mengungsi karena rumah mereka terendam banjir dengan kedalaman antara 60 cm hingga 1 meter.
Di samping itu, aliran listrik di Aceh Tamiang juga terputus sejak dini hari saat banjir terjadi, menyebabkan suasana gelap gulita dan semakin memperparah keadaan lumpuh total di sana.







