Menu

Mode Gelap

Nasional

Marsinah, Aktivis Buruh dari Nganjuk Menerima Gelar Pahlawan Nasional

badge-check


					Mengintip kisah perjuangan aktivis buruh, Marsinah di era Orde Baru usai kini dianugerahkan gelar Pahlawan Nasional. (X.com/@IndoPopBase) Perbesar

Mengintip kisah perjuangan aktivis buruh, Marsinah di era Orde Baru usai kini dianugerahkan gelar Pahlawan Nasional. (X.com/@IndoPopBase)

Penulis: Gandung Kardiyono|Editor: Priyo Suwarno 

KREDONEWS.COM, JAKARTA – Presiden RI, Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada 10 tokoh bangsa bertepatan peringatan Hari Pahlawan di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/ /2025).

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi menjelaskan, pemberian gelar ini adalah wujud penghormatan atas jasa luar biasa para pendahulu.

“Ini bagian dari menghormati para pemimpin dan tokoh bangsa yang telah memberikan kontribusi besar terhadap negara,” kata Prasetyo di Bogor.

Penganugerahan Pahlawan Nasional dikuatkan dengan pembacaan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Dari sepuluh tokoh yang menerima gelar, dua di antaranya adalah mantan Presiden RI, Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto dan K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Terdapat pula nama Marsinah aktivis buruh perempuan asal Nganjuk, Jawa Timur, yang perjuangannya membela kaum buruh, diakui sebagai bagian dari sejarah nasional.

Marsinah dikenal sebagai buruh pabrik arloji di PT Catur Putra Surya, Porong, Sidoarjo, yang dikenal gigih memperjuangkan hak-hak pekerja di era 1990-an.

Pada Mei 1993, setelah memimpin aksi mogok kerja menuntut perbaikan nasib, Marsinah dinyatakan hilang. Tiga hari kemudian, ia ditemukan telah meninggal dunia.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menuturkan upaya pengajuan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional telah berlangsung lama.

“Sebetulnya Marsinah itu dari 2022 sudah pernah diajukan, cuma kelengkapannya memang masih minim,” ujar Khofifah jelang upacara penganugerahan Pahlawan Nasional di Istana Negara, Jakarta.

Khofifah menjelaskan, dorongan agar Marsinah diakui sebagai pahlawan datang dari berbagai serikat buruh di seluruh Indonesia, terutama saat peringatan Hari Buruh atau May Day.

“Dan ketika disampaikan ke Presiden Prabowo, beliau langsung merespons dengan positif,” imbuh Khofifah.

Khofifah menambahkan, pemerintah provinsi kemudian membentuk posko khusus untuk melengkapi data sejarah perjuangan Marsinah. **

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Polisi Gresik Meringkus Ayah Kandung yang Jadikan Anak Perempuannya Budak Nafsu

12 November 2025 - 20:47 WIB

Puskesmas Pulo Lor Jombang Punya 15 Santri Binaan Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat

12 November 2025 - 20:06 WIB

Cegah Konflik, Kesbangkpol Jombang Sosialisasikan Early Warning System dan Quick Respone

12 November 2025 - 19:17 WIB

BGN Akui Data Keracunan MBG Beda dengan Kemenkes

12 November 2025 - 18:45 WIB

Budi Sarwoto: Baru Seumur Jagung Tim Pembina Posyandu Jombang Masuk 8 Besar Terbaik Jawa Timur

12 November 2025 - 18:43 WIB

Penurunan Stunting, Bupati Jombang Mendapat Penghargaan Intervensi Spesifik Terbaik dari Menteri Kesehatan

12 November 2025 - 18:06 WIB

Teror Pocong di Hajatan Gegerkan Warga Pati, Kades Duga Pesugihan

12 November 2025 - 17:33 WIB

Gudeg! Jamuan Makan Malam ala GKR Mangkubumi untuk Tamunya dari Jepang

12 November 2025 - 16:51 WIB

Truk Bermuatan Kayu Hantam Rumah dan Warga di Candipuro: Satu Tewas, Empat Luka-Luka

12 November 2025 - 14:43 WIB

Trending di Nasional