Penulis: Sri Muryanto | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, LUMAJANG– Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur (Jatim), kembali mengalami erupsi. Semeru meluncurkan lava pijar pada pagi ini, Sabtu dini hari 1 November 2025.
Luncuran lava pijar gunung Semeru terjadi sejauh 2,5 kilometer dari puncak kawah menuju kawasan Besuk Kobokan.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian merekomendasikan kepada warga agar tidak melakukan aktivitas sejauh 8 kilometer dari puncak gunung Semeru.
Selain itu juga mewaspadai awan panas guguran dan lahar di sepanjang aliran yang berhulu dari gunung Semeru.
Dalam dua hari terakhir sebelum erupsi pagi 1 November 2025, Gunung Semeru telah menunjukkan aktivitas vulkanik yang cukup tinggi.
Pada Jumat malam, 31 Oktober 2025, Semeru mengalami erupsi dengan kolom abu setinggi 700 meter di atas puncak dan meluncurkan lava pijar sejauh 2.500 meter ke kawasan Besuk Kobokan.
Sepanjang 31 Oktober, tercatat sebanyak 14 kali letusan, dengan intensitas kolom asap antara 300-800 meter dan warna abu dari putih tebal hingga kelabu, serta beberapa kali teramati guguran lava pijar di Besuk Kobokan.
Selama 1 November 2025, perkiraan aktivitas meningkat dengan 127 kali gempa letusan, 43 kali gempa guguran, dan 24 kali gempa hembusan yang memicu luncuran lava pijar hingga 2,5 kilometer dari kawah Semeru.
PVMBG mengingatkan masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 8 km dari puncak dan 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena risiko awan panas dan lahar yang bisa mencapai hingga 13 km dari puncak.
Secara kronologis:
-
30 Oktober 2025: Erupsi kolom abu 700 meter dan beberapa guguran lava pijar tercatat
-
31 Oktober 2025: 14 letusan tercatat, lava pijar meluncur hingga 2,5 km di Besuk Kobokan
-
1 November 2025 dini hari: Erupsi lanjutan dengan lebih dari 100 kali gempa letusan dan guguran, lava pijar kembali meluncur sejauh 2,5 km
Status gunung tetap di Level II (Waspada) dengan pemantauan intensif untuk mengantisipasi potensi bahaya bagi masyarakat sekitar. **






