Penulis: Arso Yudianto | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, SIDOARJO- Pemkab Sidoarjo sukses mendapatkan penghargaan Gadjah Mada Digital Transformation Governance Index (GM-DTGI) Award 2025 dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Pemkab Sidoarjo berada di posisi lima dari sepuluh Kabupaten dengan nilai tertinggi di seluruh Indonesia.
Penghargaan ini diterima oleh Sekretaris Dinas Kominfo Sidoarjo, Eri Sudewo, yang mewakili Bupati Sidoarjo, H. Subandi, dari Wakil Menteri Komdigi RI, Nezar Patria, di saat acara Seminar Nasional GM-DTGI Tahun 2025 di Auditorium Sukadji Ranuwihardjo UGM pada hari Kamis, 18 September.
GM-DTGI adalah indeks inovatif yang dibuat untuk menilai bagaimana baiknya pemerintah daerah dalam melakukan transformasi digital.
Indeks ini diluncurkan oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) melalui Pusat Kajian Sistem Informasi (PKSI) tahun lalu. GM-DTGI berfungsi untuk mengevaluasi penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan inovasi digital lainnya yang diterapkan oleh pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
Eri Sudewo, Sekdin Kominfo Sidoarjo, menyatakan bahwa penghargaan ini adalah hasil kerja keras semua orang untuk mendigitalisasi layanan publik di Kabupaten Sidoarjo. Sejak 2019, Pemkab Sidoarjo sudah mulai menerapkan SPBE. Sampai sekarang, ada lebih dari 120 aplikasi layanan publik yang sudah disiapkan.
“Digitalisasi layanan publik ini akan memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan yang bagus dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo,” katanya.
Dia menambahkan bahwa penghargaan GM-DTGI adalah pengakuan atas kinerja transformasi digital yang sudah dilakukan oleh Pemkab Sidoarjo.
Ia berharap penghargaan ini bisa jadi semangat bagi Pemkab Sidoarjo untuk terus mengembangkan layanan publik yang berbasis digital.
“Ini adalah penghargaan yang sangat berarti yang akan memotivasi Pemkab Sidoarjo untuk terus memperbaiki pelayanan publik lewat digitalisasi,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa Pemkab Sidoarjo berkomitmen untuk terus melanjutkan transformasi digital. Layanan publik digital akan terus dikembangkan, demikian juga dengan infrastruktur digital yang mendukung layanan berbasis teknologi.
Menurutnya, di zaman digital sekarang, layanan publik yang berbasis digital sudah menjadi hal yang wajib. Ini penting untuk memenuhi harapan masyarakat akan pelayanan publik yang lebih baik.
“Digital governance adalah komitmen Pemkab Sidoarjo untuk berubah menjadi kota modern yang cepat, tepat, dan transparan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan publik,” tambahnya.
Ketua Peneliti GM-DTGI, Prof. Syaiful Ali, menjelaskan bahwa GM-DTGI berfungsi untuk mengukur, mendorong, dan memperkuat perubahan digital di pemerintah daerah di seluruh Indonesia. Tahun ini, penilaian dilakukan untuk 508 pemerintah kabupaten dan kota di Indonesia.
Ia mengatakan bahwa indeks GM-DTGI dibangun berdasarkan tujuh pilar utama yang mengacu pada praktik terbaik global dalam bidang tata kelola transformasi digital. Pilar ini mencakup teknologi, sumber daya manusia, proses organisasi, hingga keamanan.
“Penilaian ini tidak hanya membuat ranking daerah berdasarkan yang terbaik, tetapi juga sebagai pelajaran bagi semua pemerintah daerah,” ujarnya.
Ia berharap GM-DTGI akan menjadi referensi yang dapat dipercaya dan fleksibel dalam menghadapi perkembangan digital yang sangat cepat.
Ia juga berharap penghargaan GM-DTGI dapat mendorong semangat daerah untuk terus meningkatkan tata kelola transformasi digital demi pelayanan publik yang lebih baik.
“Forum ini juga kami harapkan bisa menjadi kesempatan bagi kabupaten dan kota untuk saling belajar dan berbagi informasi serta pengalaman terbaik dalam mengelola transformasi digital di daerah mereka masing-masing,” tuturnya. **