Penulis: Yusran Hakim | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, JAKARTA- Hingga 1 September 2025, telah meminta korban jiwa yang meninggal dalam aksi demo selama gelombang demonstrasi akhir Agustus 2025 di Indonesia adalah sekitar tujuh orang. Korban meninggal tersebar di beberapa kota, termasuk Jakarta, Makassar, Solo, dan Yogyakarta. Dari tujuh korban jiwa itu menghasilkan lima orang anggota DPR-RI dipecat dan dinonaktifkan.
Beberapa korban meninggal karena kecelakaan terkait aparat, ada pula yang tewas akibat kerusuhan dan kebakaran saat demo.

Efek aksi demo Agustus 2025, tercatat tujuh orang korban terhitung sejak 28 hingga 31 Agustus 2025. Grafis: [email protected]
Korban tercatat atas nama:
- Affan Kurniawan (driver ojek online)
- Muh Akbar Basri
- Syahrina Wati
- Saiful Akbar
- Rusdamdiansyah
- Rheza Sendy Pratama
- Sumari.
Secara spesifik, di Makassar laporan menyebutkan ada empat korban tewas dalam kerusuhan terkait demo, tiga di antaranya akibat kebakaran di kantor DPRD dan satu akibat pengeroyokan massa. Sedangkan di Jakarta, korban meninggal dilaporkan akibat kecelakaan dengan kendaraan taktis Brimob dan kekerasan aparat.
Untuk wilayah DKI Jakarta sendiri juga tercatat total ada 469 korban yang dirawat karena demo, dengan satu orang meninggal dunia, sedangkan korban luka dan sakit lainnya mencapai ratusan.
Jadi, secara keseluruhan korban jiwa jumlahnya sekitar tujuh orang dari berbagai insiden selama demonstrasi besar tersebut.
Hingga saat ini, sebanyak empat anggota DPR RI periode 2024-2029 telah dipecat oleh partai mereka masing-masing terkait kontroversi dan gelombang demonstrasi Agustus 2025. Mereka adalah:
* Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari Partai NasDem.
* Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Surya Utama (Uya Kuya) dari Partai Amanat Nasional (PAN).
* Sedangkan Adies Kadir dari Partai Golkar telah dinonaktifkan dari DPR, tapi belum resmi dipecat.
Jadi, jumlah anggota DPR RI yang sudah dipecat resmi adalah empat orang, sementara ada satu yang masih berstatus dinonaktifkan. **