Penulis: Adi Wardhono | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, JAKARTA- Viral di media sosial sekita 100 orang mengenakan jubah putih melakukan upacara di tugu puncak Gunung Lawu. Mereka ternyata adalah rombongan peziarah dari desa Sambongbangi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Mereka berjumlah sekitar 100 orang yang melakukan ritual rutin setiap bulan Suro setelah tanggal 11 Muharam, dan pada tahun 2025 ini adalah kali ke-14 mereka melakukannya. Pada tahun 2025, rombongan tersebut mendaki Gunung Lawu pada hari Kamis, 10 Juli 2025, dan melakukan ritual keesokan harinya, Jumat, 11 Juli 2025.
Acara Suroan kali ini tahun ini jatuh pada malam Kamis, 26 Juni 2025, bertepatan dengan malam Jumat Kliwon. Namun, rombongan NU Purwodadi, Jateng, ini menggelar ritualnya secara khusus di pada tanggal 11 Suro, merupakan bagian dari tradisi mereka dan sudah dilakukan selama 14 tahun berturut-turut.
Jadi, mereka melakukan ritual secara tahunan pada tanggal 11 Suro, yang di tahun 2025 bertepatan dengan 11 Juli. Ritual ini termasuk ziarah dan doa bersama di puncak Gunung Lawu. Mereka menggelar doa bersama dan salat Jumat di Tugu Hargo Dumilah, titik tertinggi Gunung Lawu yang berada di ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut.
Dari keterangan pimpinan rombongan, yaitu Rohmat, warga Desa Sambunggangi, Kecamatan Sumber, Kabupaten Purwodadi, kegiatan tersebut adalah ziarah tahunan untuk menghormati Sunan Gunung Lawu yang sudah berlangsung selama 14 tahun.
Ritual ini melibatkan sekitar 100 peserta Purwodadi yang mendaki Gunung Lawu melalui jalur Cemoro Sewu, bermalam di puncak, kemudian melakukan doa bersama dan salat Jumat di puncak gunung.
Pakaian serba putih, seperti jubah dan mukena putih, baru dikenakan saat tiba di puncak, bukan sejak awal pendakian.
Bacaan dalam ritual adalah tawasul yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam dan kegiatan ini bukan bagian dari aliran sesat, melainkan tradisi keagamaan yang rutin dilakukan setiap tahun pada bulan Suro.
Ritual tersebut meliputi doa bersama dengan bacaan tawasul serta sholat Jumat di puncak Gunung Lawu, tepatnya di Tugu Hargo Dumilah, yang dianggap sebagai ziarah ke Sunan Gunung Lawu.
Mereka mendaki gunung melalui jalur Cemoro Sewu, Magetan, dan berganti pakaian menjadi serba putih saat sampai puncak.
Kegiatan ini berlangsung sekitar pukul 09.30 hingga 12.30 WIB pada Jumat, 11 Juli 2025, yang bertepatan dengan hari Suro dalam kalender Jawa, hari keramat bagi sebagian penganut spiritual kejawen.
Dalam ritual itu, mereka juga menyenandungkan langgam Jawa berisi pujian kepada Tuhan dan utusan-Nya, menciptakan suasana spiritual yang sakral di tengah kabut pegunungan.
Para pendaki yang sampai di puncak sempat kebingungan dan memilih mengalah menunggu rombongan tersebut selesai melakukan ritual, namun suasananya tetap aman dan kondusif tanpa konflik.
Polisi dan pihak pengelola gunung telah mengonfirmasi bahwa rombongan tersebut bukan termasuk aliran sesat melainkan kegiatan keagamaan rutin dari jemaah NU setempat. **