Penulis: Saifudin | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, SIDOARJO- Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menduga masih ada 27 santri terjebak di dalam reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo.
Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas, menjelaskan bahwa data tersebut diperoleh berdasarkan absensi santri dari pihak pondok pesantren. di lokasi al Khonziny, Buduran, Sidoarjo, Minggu 5 Oktober 2025.
Ia menambahkan Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Yudhi Bramantyo mengatakan, hingga hari ketujuh, jumlah total korban ambruknya gedung di Ponpes Al-Khoziny sebanyak 141 orang dengan rincian 104 selamat dan 37 meninggal.
“Korban yang belum ditemukan berjumlah 27 orang. Namun, data ini berasal dari pihak pesantren dan kami belum dapat memastikannya,” ujar Bramantyo saat konferensi pers di Posko BNPB.
Tim SAR Gabungan hingga Minggu siang terus melakukan operasi pengangkatan puing bangunan dengan fokus pada pembukaan jalur tengah reruntuhan.
Bramantyo menyebutkan bahwa korban yang berhasil dievakuasi sejak Sabtu hingga Minggu dini hari banyak ditemukan di Sektor A3 dan A4 setelah jalur tengah mulai dibuka.
Pihaknya menduga puluhan santri yang masih terjebak berada di dekat area sektor tersebut. “Keakuratan data 27 santri yang diduga terjebak akan terbukti setelah seluruh reruntuhan berhasil dibersihkan,” jelasnya.
Progres operasi pengangkatan puing reruntuhan telah mencapai lebih dari 60 persen. Bramantyo menargetkan seluruh puing sudah dapat dibersihkan pada Senin besok.
“Harapan kami besok seluruh reruntuhan sudah dapat diratakan dengan tanah,” tuturnya.
Namun, Tim SAR masih menghadapi kendala dalam operasi pengangkatan puing. Beton konstruksi bangunan yang ambruk di sisi kiri ternyata terhubung dengan bangunan sebelahnya.
Oleh karena itu, pakar konstruksi akan dilibatkan untuk mengawasi proses pemotongan beton guna mencegah terjadinya secondary collapse atau runtuhan susulan. **