Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM, JAKARTA– Aktivis dan tokoh perempuan NU, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, menyampaikan kritik sekaligus refleksi tajam mengenai strategi pemerintah dalam mensejahterakan rakyat.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada 19 Agustus 2025, Yenny menyoroti gejolak yang muncul akibat kenaikan pajak di berbagai daerah.
Ia membuka pernyataannya dengan sebuah pertanyaan mendasar: “Supaya negara makmur, pajak harus tinggi atau rendah?” Menurut Yenny, keduanya bisa menghasilkan kesejahteraan, tergantung bagaimana negara mengelolanya.
Yenny mencontohkan, di negara-negara Nordik seperti Swedia, Norwegia, dan Denmark, pajak sangat tinggi hingga hampir separuh penghasilan rakyat disetor ke negara.
Namun, rakyat di sana tetap hidup makmur. Sebaliknya, Singapura, Swiss, dan Uni Emirat Arab menetapkan pajak rendah, tetapi masyarakatnya juga sejahtera.
Menurut Yenny, ada benang merah yang membuat negara-negara tersebut sama-sama makmur, yaitu:
1. Pemerintahan yang bersih, transparan, dan tegas menegakkan hukum.
2. Pengelolaan uang rakyat efisien, tidak dihamburkan untuk fasilitas pejabat.
3. Iklim usaha dijaga agar investor percaya dan lapangan kerja tercipta.
4. Infrastruktur modern yang memperlancar roda ekonomi.
5. Jaminan sosial yang memberi rasa aman bagi rakyat.
6. Prioritas pada pendidikan dan pengembangan SDM.
“Kesimpulannya, yang bikin makmur bukan pajak tinggi, tapi bagaimana uang rakyat dikelola sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat,” tegas Yenny dalam unggahannya.
Namun Yenny Wahid saat ditanya netizen di kolom komentar pilih mana pajak tinggi atau rendah?. Yenny menjawab dengan tegas, “Pajak rendah karena rakyat sedang susah.” Kemudian ia sambil menutup videonya dengan ucapan Dirgahayu Republik Indonesia ke-80.
Pernyataan Yenny ini langsung menuai respons beragam dari publik. Banyak yang menganggap kritiknya sebagai suara jernih di tengah hiruk pikuk kebijakan, sekaligus pengingat bahwa kesejahteraan rakyat sejatinya lahir dari pemerintahan yang bersih dan berpihak.***