Menu

Mode Gelap

Headline

WaterLight Lentera Berbahan Bakar Air Laut atau Urine Mampu Bertahan 45 Hari

badge-check


					 Sebuah startup dari Kolombia, E-Dina menciptakan alat inovatif bernama WaterLight — lentera portabel menggunakan tenaga dari air garam atau bahkan urin, dikembangkan bekerja sama dengan Wunderman Thompson. Sekali izi bisa bertahan sampai 45 hari. Foto: branding Perbesar

Sebuah startup dari Kolombia, E-Dina menciptakan alat inovatif bernama WaterLight — lentera portabel menggunakan tenaga dari air garam atau bahkan urin, dikembangkan bekerja sama dengan Wunderman Thompson. Sekali izi bisa bertahan sampai 45 hari. Foto: branding

Penulis: Jacobus E. Lato   |     Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS, KOLOMBIA– Sebuah startup dari Kolombia, E-Dina, telah menciptakan sebuah alat inovatif bernama WaterLight — sebuah lentera portabel yang sepenuhnya menggunakan tenaga dari air garam atau bahkan urin, dikembangkan bekerja sama dengan Wunderman Thompson.

Lampu inovatif ini menghasilkan listrik melalui proses ionisasi antara pelat magnesium dan tembaga, mengubah elektrolit dalam air asin menjadi energi yang dapat digunakan.

Dengan sekali isi, WaterLight dapat menghasilkan cahaya terus menerus hingga 45 hari, menjadikannya alternatif yang andal dan ramah lingkungan dibandingkan lampu tenaga surya, terutama di wilayah terpencil atau berawan.

Lebih dari sekadar lentera, alat ini juga berfungsi sebagai mini generator, mampu mengisi daya perangkat elektronik kecil melalui USB, seperti ponsel atau radio — fitur vital untuk komunitas yang tidak terhubung dengan jaringan listrik.

Versi pertama WaterLight dirancang untuk masyarakat Wayúu di Kolombia, sebuah komunitas adat yang tinggal di gurun pesisir utara negara tersebut yang menghadapi keterbatasan akses listrik.

Badan lentera yang terbuat dari kayu dan tali anyaman tangan dibuat menggunakan bahan dan teknik lokal, merayakan warisan budaya sekaligus memenuhi kebutuhan energi praktis.

Setiap unit WaterLight menyediakan sekitar 5.600 jam tenaga bersih dan terbarukan selama masa pakainya dan sepenuhnya dapat didaur ulang, menggabungkan teknologi, keberlanjutan, dan inovasi sosial dalam satu desain.

Dengan mengubah sesuatu yang sesederhana air garam menjadi listrik, WaterLight mewakili lompatan besar menuju kemandirian energi — membuktikan bahwa bahkan komunitas paling terpencil di dunia dapat menerangi rumah mereka tanpa bergantung pada sinar matahari atau bahan bakar fosil. **

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Rp 4.6 M Ludes! Mobil ISS Angkut Uang ATM BNI Terbakar di Trans Sulawesi

13 November 2025 - 09:02 WIB

Komisi E dan Koalisi Difabel Jatim Genjot Revisi Perda Disabilitas

13 November 2025 - 06:55 WIB

Maria Gabriella, Siswi SMA Tangerang yang Hilang Akhirnya Ditemukan

13 November 2025 - 06:42 WIB

Mafia Rusia Memutilasi Suami Istri Miliuner Crypto Roman dan Ana Novak di Gurun Hatta

12 November 2025 - 21:48 WIB

Polisi Gresik Meringkus Ayah Kandung yang Jadikan Anak Perempuannya Budak Nafsu

12 November 2025 - 20:47 WIB

Puskesmas Pulo Lor Jombang Punya 15 Santri Binaan Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat

12 November 2025 - 20:06 WIB

Sekcam Perak Jombang Bagikan Bansos kepada 94 Warga Penyandang Disabilitas Rp 200.000/Orang

12 November 2025 - 19:37 WIB

Cegah Konflik, Kesbangkpol Jombang Sosialisasikan Early Warning System dan Quick Respone

12 November 2025 - 19:17 WIB

Budi Sarwoto: Baru Seumur Jagung Tim Pembina Posyandu Jombang Masuk 8 Besar Terbaik Jawa Timur

12 November 2025 - 18:43 WIB

Trending di Nasional