Menu

Mode Gelap

Headline

Viral Pernikahan Dini di Lombok, LPA Mataram Laporkan Orangtua dan Penghulu ke Polisi

badge-check


					KPAI lewat LPA Mataram melaporkan orang tua dan penghulu yang menikahkan pasangan muda pelajar SMP dan SM di Lombok Tengah. Video pernikahan ini viral dan menyita banyak perhatian netizen. Tangkap Layar Video Instagram@mataraminfo Perbesar

KPAI lewat LPA Mataram melaporkan orang tua dan penghulu yang menikahkan pasangan muda pelajar SMP dan SM di Lombok Tengah. Video pernikahan ini viral dan menyita banyak perhatian netizen. Tangkap Layar Video Instagram@mataraminfo

Penulis: Eko Wienarto   |    Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, MATARAM- KPA (Komisi Perlindungan Anak) Mataram, melalui Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram, Joko Jumadi, melaporkan kasus pernikahan anak di bawah umur yang viral di Lombok Tengah ke polisi.

Viral video acara pernikahan dan tingkah pengantin putri 15 tahun yang sangat tengil, membuat netizen memberi penia negatif. Pernikahan tersebut melibatkan YL (15 tahun), seorang siswi SMP, dan RN (16 tahun), siswa SMK, yang keduanya masih di bawah umur dan seharusnya belum menikah secara hukum.

LPA Mataram menilai pernikahan ini sebagai tindak pidana kekerasan seksual dalam bentuk pemaksaan perkawinan anak dan melaporkan orang tua serta penghulu yang menikahkan anak tersebut ke Polres Lombok Tengah berdasarkan Pasal 10 Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS).

LPA (Lembaga Perlindungan Anak) Kota Mataram melaporkan ke polisi semua pihak yang diduga memfasilitasi pernikahan anak di bawah umur di Lombok Tengah termasuk orang tua kedua mempelai dan penghulu yang menikahkan mereka.

Ketua LPA Mataram, Joko Jumadi, menyatakan bahwa laporan tersebut ditujukan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam proses pernikahan anak tersebut, dengan fokus utama pada orang tua dan kemungkinan penghulu yang menikahkan anak-anak tersebut

Joko Jumadi menyatakan bahwa pihaknya sudah mengantongi bukti kuat berupa video viral acara pernikahan dan berbagai pemberitaan terkait.

LPA juga menegaskan bahwa pernikahan anak ini merupakan pembiaran yang harus ditindaklanjuti secara hukum agar menjadi efek jera.

Selain itu, LPA siap membantu proses pelaporan jika alamat kedua mempelai diketahui. Kasus ini menjadi sorotan karena pernikahan anak di NTB masih marak dan sering terjadi meski sudah ada batas usia minimal menikah yakni 19 tahun sesuai Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Fenomena pernikahan anak di NTB juga dianggap sebagai masalah serius yang sudah lama terjadi dan seringkali dibiarkan oleh institusi negara di tingkat desa.

Aktivis dan lembaga perlindungan anak terus mengkampanyekan penghentian praktik ini karena dampak negatifnya terhadap tumbuh kembang anak dan hak-hak anak secara keseluruhan.

Viral di medsos video pernikahan sepasang pengantin yang masih di bawah umur.
Pengantin viral asal Lombok ini, disebut-sebut bernama Rendi (16 tahun, kelas 1 SMK) dan Yulia (15 tahun, kelas 2 SMP).

Keduanya dikabarkan sudah sah menikah. Hal ini membuat publik merasa prihatin mengingat usia mereka yang masih sangat belia.

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menempati peringkat pertama angka pernikahan anak tertinggi di Indonesia. Data ini diungkapkan oleh United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF).

Hal itu disampaikan Muhammad Zubedy, perwakilan UNICEF Indonesia, saat menghadiri acara kampanye pencegahan pernikahan anak bertajuk Gawe Gubuq di Desa Lendang Nangka, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur, Selasa 20 Mei 2025.

“Di NTB angkanya paling tinggi terkait pernikahan anak di Indonesia,” kata Zubedy, seperti diwartakan akun instagram@mataraminfo, 24 Mei 2025.

UNICEF mencatat, sepanjang 2024 terjadi sekitar 6.200 kasus pernikahan anak di NTB. Jumlah itu setara dengan 15 persen dari total kasus pernikahan anak yang berhasil dihimpun UNICEF di seluruh Indonesia, yakni 618.000 kasus. **

 

 

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

BBM Etanol 10 Persen, Harga Harus Lebih Murah, Namun Tetap Saja Rugi

14 Oktober 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lantik Pengurus Baznas: Jalankan Penuh Ikhlas dan Bertanggung Jawab

14 Oktober 2025 - 15:08 WIB

Petrokimia Perkenalkan Pemupukan Petro Spring, Gunakan Drone 8 Jam Rp 6 Juta

14 Oktober 2025 - 14:23 WIB

Kepsek Tampar Siswa Ketahuan Merokok, Orang Tua Lapor Polisi 630 Pelajar Demo

14 Oktober 2025 - 12:39 WIB

Prabowo Hapus PIK 2 dari Daftar Proyek Strategis Nasional, Saham Langsung Anjlok!

14 Oktober 2025 - 11:51 WIB

Ian Douglas Martin Penulis Buku Politik Jatah Preman: Isinya Bikin Merinding

14 Oktober 2025 - 10:58 WIB

Nvidia DGX Spark Superkomputer AI Operasi 1.000 Triliun/Detik, Harga Rp 67 Juta

14 Oktober 2025 - 10:03 WIB

Film Getih Ireng, Kala Pasangan Titi Kamal dan Darius Sinathrya Diteror Kakek Misterius

13 Oktober 2025 - 20:10 WIB

HomeShowBizFilm Titi Kamal dan Darius Sinathrya Reuni Usai 20 Tahun Pisah di Film Getih Ireng, Tayang 16 Oktober 2025 Titi Kamal dan Darius Sinathrya dipertemukan kembali dalam film Getih Ireng yang akan tayang pada 16 Oktober 2025. Hosana Solagracia Sifra Oleh Hosana Solagracia Sifra Diterbitkan 12 Oktober 2025, 17:00 WIB 1 Komentar Share Copy Link Batalkan Getih Ireng Perbesar Film Getih Ireng yang diperankan oleh Titi Kamal dan Darius Sinathrya akan tayang pada 16 Oktober 2025. (Foto: Dok. Hitmaker) Jadi intinya... Film "Getih Ireng" adaptasi thread @JeroPoint, rilis 16 Oktober. Titi Kamal dan Darius Sinathrya reuni setelah 20 tahun di film ini. Film ini bukan hanya horor, tapi tentang integritas keluarga dan obsesi wanita. Liputan6.com, Jakarta - Hitmaker Studios kembali dengan film terbaru Getih Ireng yang diangkat dari cerita thread terseram karya JeroPoint. Cerita ini dikemas menjadi film yang akan membuat para penonton tegang sekaligus emosional. Disutradarai Tommy Dewo dan diproduseri Rocky Soraya, Getih Ireng menceritakan pasutri bernama Pram dan Rina yang baru nikah lalu menantikan kehadiran buah hati. BACA JUGA: Gaya Rambut Poni Lempar Darius Sinathrya Saat Syuting Film Getih Ireng, Klimis dan Diminta Berkumis Getih Ireng dibintangi Titi Kamal, Darius Sinathrya, hingga Sara Wijayanto. Film ini menandai reuni Titi Kamal dan Darius Sinathrya setelah 20 tahun pisah. Pada 2005, keduanya pernah membintangi sinetron Hantu Jatuh Cinta. Titi Kamal senang akhirnya bisa adu akting lagi dengan Darius Sinathrya. “Aku senang banget bisa bekerja sama dengan Darius. Dia sangat open untuk kita diskusi supaya menemukan chemistry yang tepat sebagai pasangan suami istri,” kata Titi Kamal. 2 dari 4 halaman Bertemu Kembali Setelah 20 Tahun Getih Ireng Perbesar Titi Kamal, Darius Sinathrya, dan Sara Wijayanto, para pemain film Getih Ireng.

Tolak Enam Atlet Senam, Israel Gugat Indonesia ke Peradilan CAS di Swiss

13 Oktober 2025 - 19:03 WIB

Trending di Headline