Penulis: Yusran Hakim | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, JAKARTA- Update korban bencana longsor dan banjir bandang di Sumatera (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat) per 3 Desember 2025 menunjukkan 753 orang meninggal dunia, 650 hilang, dan 2.600 luka-luka, menurut data Badan Nasio nal Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sekitar 3,3 juta jiwa terdampak di 50 kabupaten/kota, dengan jutaan warga mengungsi akibat kerusakan infrastruktur. Fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, 323 unit fasdik, dan 299 jembatan juga rusak.
Rumah warga paling parah terdampak, dengan 3.600 rusak berat, 2.100 rusak sedang, dan 3.700 rusak ringan. Data ini dari Pusdatin BNPB, dilihat sekitar pukul 07.15-08.48 WIB pada 3 Desember 2025.
Bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat) dimulai pada 25 November 2025, dipicu hujan ekstrem dari siklon tropis Senyar dan bibit siklon 95B yang membawa kelembaban tinggi.
Hujan deras berlangsung hingga 30 November 2025, menyebabkan sungai meluap dan longsor di 46-50 kabupaten/kota, dengan curah hujan di Bireuen Aceh mencapai 411 mm/hari—melebihi rata-rata bulanan.
Fenomena cuaca ekstrem pada 25-27 November 2025 menghasilkan hujan hitam pekat yang setara 1,5 bulan normal, diperparah deforestasi hutan hulu DAS dan kerusakan ekosistem. Kayu gelondongan liar menyumbat sungai, memperburuk banjir bandang di wilayah seperti Sibolga, Tapanuli, dan Bireuen. **






