Penulis : Jayadi | Editor : Aditya Prayoga
KRODONEWS.COM-SURABAYA: Islamic Center Jawa Timur menjadi tuan rumah acara talk show bertema “Bahaya Penyalahgunaan Narkotika dan Penanganannya” pada Selasa sore, 18 Maret 2025. Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Islamic Center Jawa Timur, Lembaga Kemasyarakatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kota Surabaya, dan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya.

Talk show ini dihadiri oleh masyarakat umum, organisasi masyarakat (ormas) penggiat anti-narkoba, serta perwakilan dari sejumlah pondok pesantren.
Acara ini membahas berbagai topik penting terkait narkotika, mulai dari jenis-jenis narkoba, dampak buruknya terhadap tubuh, hingga langkah-langkah rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkotika. Talk show ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya narkoba dan mendorong upaya kolektif dalam menanggulangi masalah tersebut.
Narkoba sebagai Proxy War
Dr. Singgih Widi Pratomo, SH, MH, Kepala Tim Rehabilitasi BNN Kota Surabaya, dalam paparannya menyoroti bahwa penyalahgunaan narkotika merupakan bentuk proxy war, yaitu perang yang dilakukan untuk melemahkan suatu negara dengan cara menghancurkan generasi mudanya.
“Ini terbukti dari jenis narkoba yang beredar, sebagian besar adalah narkoba sintetis yang diimpor dari luar negeri,” tegas dr. Singgih.
Remaja sebagai Kelompok Rentan
Dr. Akbar Fahmi, Ketua LKNU Kota Surabaya, menggarisbawahi bahwa kelompok usia remaja merupakan kelompok yang paling rentan terhadap penyalahgunaan narkoba. “Hal ini berkaitan dengan kematangan psikologis mereka yang masih berkembang, sehingga lebih mudah dimanipulasi oleh bandar narkoba,” jelasnya.
Dr. Akbar juga menyerukan pentingnya peran keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam memberikan pendidikan dan pengawasan yang baik kepada remaja agar terhindar dari jerat narkoba.
Dukungan dari Berbagai Elemen Masyarakat
Agung Wicaksono, SE, Ketua Himpunan Putra Putri Angkatan Darat (DPC Hipakad Surabaya), menyampaikan apresiasinya terhadap acara ini. “Hipakad sangat mendukung sekali. Kebetulan sebagai organisasi KBT dalam ADRT, kami dihimbau untuk mendukung penuh segala program pemerintah, termasuk program pemberantasan narkoba. Hipakad juga pernah melakukan sosialisasi di sejumlah sekolah SMP di Surabaya,” ungkap Agung.
Ia berharap ke depan seluruh elemen masyarakat dan ormas dapat bersinergi untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Bersih Narkoba. “Sinergi antara pemerintah, ormas, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan program ini berhasil,” tambahnya.
Deklarasi Tolak Narkoba
Acara talk show ini ditutup dengan deklarasi tolak narkoba yang diikuti oleh seluruh peserta. Deklarasi ini menjadi simbol komitmen bersama untuk memerangi penyalahgunaan narkotika dan mendukung upaya rehabilitasi bagi korban narkoba.
Dengan diadakannya acara ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan bahaya narkoba dan tergerak untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan dan penanganannya.***