Menu

Mode Gelap

Nasional

Sering Delay DPR Minta Penjelasan Lion Air, Begini Jawabannya

badge-check


					Lion beri alasan mengapa sering delay Perbesar

Lion beri alasan mengapa sering delay

Penulis: Mulawarman | Editor: Yobie Hadiwijaya

KREDONEWS.COM, JAKARTA-Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta penjelasan maskapai penerbangan Lion Air terkait dengan seringnya maskapai tersebut tak tepat waktu. Permintaan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V pada Kamis, 22 Mei 2025.

“Kami juga minta penjelasan soal on time performance (OTP), khususnya kepada Lion Air. Lion ini kan sering terlambat juga, kadang-kadang begitu,” ujar Ridwan.

Lion Air kemudian menjelaskan bahwa beberapa hal berpengaruh pada OTP di Lion Air, salah satunya mengenai isu-isu teknikal yang ada di lapangan yang saat ini bisa diminimalisir dengan adanya Ramp Inspection oleh Kementerian Perhubungan.

“Dengan adanya program Ramp Check atau inspeksi kepada kami di lapangan sehingga tren kerusakan pesawat membaik” kata Daniel Putut Kuncoro Presdir Lion Group menanggapi pertanyaan dari Komisi V.

Lebih lanjut, Daniel mengeluhkan sisi navigasi yang menurutnya perlu dievaluasi lantaran pilihan jalur yang tak terlalu banyak terlebih untuk rute Jakarta ke wilayah-wilayah Timur Indonesia.

“Semua penerbangan ke timur, melalui Whiskey 465 [Jalur Udara] Rute Jakarta ke Timur seperti Jakarta- Surabaya, ke Makassar dan Lombok,” keluhnya. Menurut Daniel, sesungguhnya ada alternatif rute yang pernah diusulkan yakni rute selatan, namun tak bisa direalisasikan karena rute tersebut menjadi domain TNI Angkatan Udara.

Selain itu, Daniel juga beralasan bahwa Lion Group lebih mengutamakan keselamatan penerbangan di saat adanya cuaca buruk, Hal ini kemudian menjadikan OTA mereka terhambat.

“Kami menekankan pada khususnya safety di Lion group semakin membaik, lebih baik tidak mnendarat di kondisi cuaca yang kurang baik, daripada kita paksakan pesawat itu mendarat dengan konsekuensi dan resiko yang lebih membahayakan” katanya.

Terakhir, Daniel menyoroti infrastruktur Bandara Soekarno-Hatta yang dinilainya belum sepenuhnya mendukung perpindahan antar terminal. Ia menyebut jarak antara terminal cukup jauh, sementara banyak Online Travel Agent (OTA) yang menggabungkan penerbangan dari berbagai maskapai.

“Contohnya, rute Medan ke Jayapura, konektivitasnya bisa bermacam-macam, misalnya Lion Air dari Medan ke Jakarta, lalu dilanjutkan dengan Garuda Indonesia dari Jakarta ke Jayapura. Bagaimana cara menghubungkan [Terminal] 1A dengan [Terminal 3]?” ujarnya.

Ia mengeluhkan kereta layang (kalayang) yang belum mengakomodasi transit antar terminal tersebut lantaran saat ini kalayang berada di luar terminal. Hal ini menurutnya berkontribusi terhadap frekuensi delay pesawat.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR menyebut bahwa saat ini On Time Performance rute Domestik dari Januari Hingga April 2025 adalah sebesar 78,7%. Angka tersebut turun dibandingkan dengan angka OTP dari Januari hingga April 2024 sebesar 79,7%.

“Faktor penyebab keterlambatan adalah teknik operasional, manajemen operasional, cuaca dan lainnya, namun lebih dominan cuaca” kata Lukman.

Untuk menangani OTP yang merosot tersebut Ia berkilah sudah melakukan beberapa kebijakan delay management melalui Peraturan Menteri Perhubungan nomor 89 tahun 2015 tentang penanganan keterlambatan penerbangan/delay management pada Badan Usaha angkutan udara/niaga.***

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Polisi Kendal Ringkus Warga Jombang, Jual Video Porno Gunakan Aplikasi Deepfake

7 Juni 2025 - 21:51 WIB

Di Wilayah RI Ini Paling Banyak Pasangang Kumpul Kebo

7 Juni 2025 - 19:26 WIB

Menteri Bahlil Sempatkan Kunjungi Pulau Gag, Melihat Pertambangan Nikel yang Kontroversial

7 Juni 2025 - 17:37 WIB

Kerugian Rp 319 Miliar, Hakim Vonis 3 Tahun Penjara Budi Sylvana Mark Up Alkes Covid-19

7 Juni 2025 - 15:08 WIB

Presiden Prabowo: Kita Sudah Menuju ke Kedaulatan Pangan, Jangan Takut dengan Bangsa Lain

7 Juni 2025 - 14:37 WIB

Timwas Haji Kecewa Pelaksanaan Haji Tak Sesuai Paparan Menteri, Banyak Jemaah Terlantar dan Tak Kebagian Tenda

7 Juni 2025 - 14:10 WIB

Korupsi Berjamaah di PT TelkomRp 431 Miliar, Kejati Jakarta Tahan 10 Tersangka

7 Juni 2025 - 14:08 WIB

Ertiga dan Mobil Patroli Polisi Kecelakaan di Bangkalan, Ternyata Bawa Rokok Putih

7 Juni 2025 - 13:38 WIB

Batalyon Pembangunan Rekrut 24.000 Prajurit, Pendaftar Online 107.000 Tervalidasi 38.000

7 Juni 2025 - 11:01 WIB

Trending di Headline