Menu

Mode Gelap

Nasional

Purbaya Sebut The Economist “Majalah Bego” Usai Kritik Dana Rp200 Triliun

badge-check


					Menkeu Purbaya Perbesar

Menkeu Purbaya

Penulis: Mulawarman | Editor: Yobie Hadiwijaya

KREDONEWS.COM, JAKARTA-Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa angkat bicara menanggapi berbagai kritik atas kebijakannya memindahkan dana negara sebesar Rp200 triliun ke perbankan.

Dia menegaskan, langkah tersebut bukanlah kebijakan yang baru atau kebetulan, melainkan sebuah strategi yang sudah direncanakan (by design) dan didasari oleh pengalaman yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Purbaya mengatakan, meski dia terlihat pintar saat menerapkan langkah tersebut, sebenarnya kebijakan tersebut pernah dilakukan sebelumnya. Dia menyebut saat itu, para pelaksana kebijakan tidak memahami sepenuhnya konteks langkah tersebut, dan hanya menjalankan perintah.

“Kita jalankan langkah itu karena kita sudah punya pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Jadi saya kelihatannya pinter, padahal enggak. Dulu dikerjain, tapi memang gue yang nyuruh sih,” katanya dalam Pembukaan Rapimnas Kadin 2025, Senin (1/12/2025).

Purbaya menjelaskan, dia menghadapi tuduhan dari banyak pihak yang menudingnya telah menghabiskan uang pemerintah sebanyak Rp200 triliun melalui kebijakan tersebut.

Namun, dia mengklarifikasi tindakan yang dia lakukan sebenarnya adalah memindahkan uang kas pemerintah dari Bank Indonesia (BI) ke bank-bank komersial milik negara alias BUMN.

Dana tersebut ditempatkan dalam bentuk deposito (deposit on call) atau tabungan, yang berarti status kepemilikan uang tersebut masih sepenuhnya milik pemerintah. Purbaya menekankan uang tersebut tetap utuh.

“Uangnya masih uang saya. Jadi ini balik, ekonomi recover, uang gue masih utuh. Pinter juga saya katanya,” paparnya.

Purbaya mengaku terkejut karena kebijakan yang dia anggap sederhana itu, tidak hanya salah dipahami sebagian pihak di dalam negeri, tetapi juga oleh media internasional.

Dia secara spesifik menyoroti artikel dari majalah ekonomi ternama The Economist yang baru terbit. Dalam tulisannya, The Economist mengkritik kebijakan tersebut dan menilainya sebagai tindakan keliru.

Menurut The Economist, Purbaya dianggap telah menghabiskan dana yang disimpan untuk menghadapi kondisi sulit sebesar Rp200 triliun.

“Dia bilang di The Economist itu saya yang ngabisin uang yang disimpan untuk keadaan susah sebesar Rp200 triliun. Padahal kan uangnya nggak habis. Uangnya cuma yang saya pindahin aja,” kata Purbaya.

Menteri Keuangan sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Purbaya Yudhi Sadewa di Kantor LPS, Jakarta, Rabu (8/10/2025). (IDN Times/Trio Hamdani)

Merasa dikritik tanpa pemahaman yang tepat, Purbaya menyampaikan protes. Dia secara tegas mengatakan majalah The Economist yang dianggap canggih itu ternyata tidak sepintar dirinya dalam memahami langkah kebijakan fiskal yang dia ambil.

“Dia bilang saya salah, saya ini, gue bilang dasar majalah bego. Oh iya dong, kan dia punya ekonomnya kan harusnya. Ternyata emang dugaan saya betul, dia gak sepintar saya,” tegas Purbaya. ***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bahagia dan Sedih Addie MS Menyatu saat Putra Bungsu Menikah

17 Desember 2025 - 09:54 WIB

Menkeu: Penyesuaian PPN 2026 Belum Diputuskan

16 Desember 2025 - 21:44 WIB

Ariawan Rahmat: Prioritas Utama Naikkan PTKP, Bukan UMP Agresif

16 Desember 2025 - 21:27 WIB

Kasus Pencurian Motor di Kedungmaling, Polisi Serahkan 5 Tersangka ke Kejaksaan Mojokerto

16 Desember 2025 - 18:39 WIB

Dedi Mulyadi Tancapkan Batu di Teras Lima, Pertanda Dimulai Rekonstruksi Situs Purbakala Gunung Padang

16 Desember 2025 - 18:08 WIB

Fortuner Dikemudikan Kombes Pol Edi Djunaedi Masuk Jurang 100 di Wedi Ireng Bromo Dua Orang Tewas

16 Desember 2025 - 14:24 WIB

Korban Lapor Kerugian Rp 210 Juta, Polisi Bogor Penembak Empat Pelaku Pengganjal ATM

16 Desember 2025 - 12:52 WIB

Titip HP ke Pacar, Ressiber Meringkus Resbob di Pendopo Desa Semarang

16 Desember 2025 - 11:12 WIB

Kepala BNPB Menyebut Banjir Sumatera hanya Mencekam di Medsos

16 Desember 2025 - 06:07 WIB

Trending di Nasional