Penulis: Bambang Sutejo | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, SURABAYA-PT Sekar Laut (Tbk) (SKLT) membagikan dividen tunai sedikitnya Rp55 miliar atau sekitar 50% dari laba bersih yang dibukukan perseroan pada 2024 sebesar Rp119,7 miliar.
Corporate Secretary PT Sekar Laut Tbk Jimmy Herlambang, mengatakan pembagian dividen tersebut setara dengan nilai Rp9 per saham. “Pembagian saham tersebut kini sedang dimatangkan oleh manajemen,” kata Jimmy Herlambang dalam paparan publik selepas Rapat umum Pemegang Saham (RUPS) di Surabaya, tadi siang.
Dia melanjutkan pembagian dividen tersebut merupakan salah satu dari lima poin yang dibahas dalam RUPS perseroan dan mendapatkan persetujuan pemegang saham yang hadir. Sejumlah agenda lain yang juga disepakati pemegang saham a.l penetapan direksi dan dewan komisaris baru.
Laba melonjak
Jimmy menambahkan perolehan laba bersih perseroan pada 2024 mengalami peningkatan 40,29% bila dibandingkan laba bersih pada 2023 sebesar Rp 77,84 miliar. Pencapaian laba tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan perseroan yang pada 2024 mencapai Rp2,293 triliun, sedang pada 2023 pendapatan peseroan sebesar Rp1,794 triliun.
“Capaian kinerja perseroan selama tahun lalu sangat menggembirakan karena terjadi di tengah situasi ekonomi global yang kurang menggembirakan. Bahkan di dalam negeri sendiri perekonomian juga lesu dan diwarnai melemahnya daya beli masyarakat sebagai efek memburuknya perekomian global tadi,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Sekar Laut Tbk John C Gozal mengatakan, tahun ini perseroan menyiapkan belanja modal (capital exenditure/Capex) sebesar Rp100 miliar. Dari jumlah itu, sekitar Rp40 miliar akan digunakan untuk pengadaan gudang dan juga depo penyimpanan bahan baku industri. Sedang yang Rp60 miliar lainnya untuk pemeliharaan mesin produksi.
“Gudang-gudang tersebut tersebar di beberapa daerah, terutama di wilayah Indonesai bagian timur, a.l seperti Palu, Kendari, Kupang dan Bali yang merupakan tempat-tempat penyimpanan bahan baku industri perseroan,” lanjut John C. Gozal. sekitar Rp60 miliar digunakan untuk pemeliharaan mesin,” katanya.
Jimmy menyebutkan, pada tahun ini perseroan akan memacu penjualan ekspor sedikitnya 10 persen. Hal ini dilakukan guna memacu target penjualan perseroan 10 hingga 20 persen. “Selain pasar lokal juga akan memperluas sasaran eskpor ke beberapa negara baru, a.l ke Afrika dan Timur Tengah.”
Kata dia, selama ini ekspor produk perseroan yang terdiri dari krupuk, aneka jenis sambal, hasil laut olaham n juga roti, ditujukan ke 38 negara, terbesar ke Eropa, terutama Belanda dan Jerman n Inggris juga beberapa negara di Asia dengan kontribusi hingga 40 persen.
“Kendati demikian secara keseluruhan total ekspor tersebut tidak terlalu besar, hanya sekitar 3 persen hingga 5 dari total penjualan perseroan. Harapan kami tahun ini bisa ditingkatkan 10 persen,” katanya.
Dia menambahkan, salah satu negara yang menjadi pasar ekspor SKLT adalah Amerika Serikat (AS). Namun, kontribusi penjualan ke AS tersebut terbilang kecil, hanya sekitar 3 persen. “Kenaikan tarif impor yang diberlkukan AS tidak ada pengaruhnya karena penjualan ke sana relatif kecil. Tapi ekspor ke sana masih kami pertahankan,” katanya,
Menurut Jimmy, pasar ekspor secara total memberikan kontribusi sekitar 30 persen dari total penjualan. Sisanya sekitar 70 persen disumbang penjualan ke pasar domestik. “Untuk pasar domestik, produk yang laku keras adalah sambal dengan kontribusi sekitar 60 persen. Sisanya beberapa jenis krupuk hasil laut olahan. Varian sambal kami cukup banyak, ada sekitar 14 varian. Yang paling laku sambal terasi,” ujarnya.
Sementara itu, terkait dengan kinerja perseroan, selama tahun 2024, pendapatan SKLT mencapai Rp2,29 triliun. Jumlah itu naik 27,8% dari tahun 2023 yang mencapai Rp1,79 triliun. Secara rinci, pendapatan dari penjualan ekspor Rp301,54 miliar dan penjualan lokal Rp958,01 miliar. Adapun penjualan barang dagangan yang berasal dari ekspor mencapai Rp6,58 miliar dan penjualan lokal mencapai Rp1,08 triliun. “Tahun ini kami targetkan penjualan bisa naik antara 10 hingga 20 persen,” jelas Jimmy. ***