Penulis: Yusran Hakim | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, JAKARTA– Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung dan Rano Karno berencana mengubah sistem kerja dari lima hari menjadi empat hari dalam seminggu.
Anggota Tim Transisi Pramono-Rano Bidang Kebijakan Publik, Nirwono Yoga mengatakan bahwa kebijakan ini terinspirasi dari kota-kota di Eropa, khususnya Skandinavia yang telah menerapkan sistem serupa.
Menurutnya, langkah ini relevan untuk menghadapi situasi seperti puncak musim hujan yang kerap disertai ancaman banjir.
Begitupun dengan musim kemarau. Jakarta sering kali masuk dalam daftar tiga kota dengan tingkat polusi udara tertinggi. Oleh sebab itu, sistem empat hari kerja dianggap menjadi solusi yang hemat biaya dan efektif, demikian unggahan instagram@ctd.insider.
“Misalnya ketika memasuki puncak musim hujan dengan ancaman banjir, maka solusi yang paling mudah adalah meliburkan pekerja,” ungkap Nirwono, Selasa, 21 Januari 2025.
“Begitupula pada puncak musim kemarau. Jakarta tidak keluar dari tiga besar kota dengan polusi udara tertinggi. Solusinya paling mudah, murah, meriah adalah work from home (WFH),” imbuh Nirwono.
Kebijakan empat hari kerja juga dirancang untuk memberikan masyarakat tambahan waktu libur di luar hari Sabtu dan Minggu. Jadwal kerja ini dapat diatur secara fleksibel, seperti menetapkan hari libur pada Rabu atau Jumat, tergantung pada keputusan DPRD Jakarta.
Gagasan ini disebutnya bukanlah hal yang baru di Jakarta. Sebelumnya, Pj Gubernur Heru Budi Hartono juga pernah mendorong penerapan WFH saat puncak polusi udara melanda Jakarta.**