Penulis: Jacobus E Lato | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM-Direktur Utama PT Djarum, Victor Rachmat Hartono, menyoroti salah satu penyebab utama keretakan bisnis keluarga adalah “ani-ani”. Terlebih jika sudah masuk ranah pembagian warisan.
Ani-ani sendiri merujuk pada bahasa gaul yang berarti perempuan muda yang menjadi simpanan pria kaya, dan seringkali mendapatkan imbalan finansial. Istilah ini muncul dan populer di kalangan pengguna media sosial, terutama TikTok.
“Karena papa saya, om saya itu tipe yang sadar benar bahwa salah satu yang bisa menghancurkan keharmonisan keluarga adalah banyak ani-aninya,” ungkap Victor dalam acara Meet The Leaders by Universitas Paramadina pertengahan Juli lalu, dikutip Rabu (6/8/2025).
Victor menceritakan bagaimana keluarganya mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan tersebut bahkan sejak dini melalui keterbukaan dan perencanaan warisan yang jelas.
Bahkan sejak usia 12 tahun, ia sudah diajak orang tuanya ke notaris untuk memahami struktur pewarisan secara hukum.
“Saya umur 12 sudah diajak sama papa sama mama saya ke notaris. ‘Nih ya, kamu kan udah cukup gede sekarang. Jadi kita mesti kenalin, ini notaris kita. Lawyer kita. Kalau papa sama mama meninggal, kamu cari ini orang. Surat warisannya kita ada di dia. Kita beri tahu sekarang isinya apa’,” jelas Victor menirukan penuturan ayahnya kala itu.
Oleh karena itu, dia bersyukur karena budaya di keluarganya mendorong keterbukaan dan keberanian membahas topik-topik sensitif seperti kematian dan warisan.
Adapun dia menjelaskan, hukum waris yang berlaku di Indonesia, mengacu pada hukum Belanda dan hukum era Napoleon. Sehingga hal ini secara tegas mengatur proporsi pembagian harta.
“Jadi tidak ada ani-ani yang dapet [warisan],” tegasnya.***