Menu

Mode Gelap

Headline

Perintahkan Tolak Beri Visa 6 Atlet Senam Israel Masuk Indonesia

badge-check


					Ilustrasi. Salah satu cabang senam tim Israel. Foto: Instagram@
_israelrhythmic_ Perbesar

Ilustrasi. Salah satu cabang senam tim Israel. Foto: Instagram@ _israelrhythmic_

Penulis: Jac0bus E. Lato     |     Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, JAKARTA– Pemerintah Indonesia menegaskan tidak akan memberikan visa kepada atlet Israel yang hendak berlaga di World Artistic Gymnastics Championships 2025 di Jakarta pada 19–25 Oktober.

Menko Kumham Imipas, Yusril Ihza Mahendra, menyatakan sikap ini sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto yang dalam berbagai kesempatan, termasuk di Sidang Umum ke-80 PBB, mengecam keras kebiadaban Israel terhadap Palestina.

Yusril menegaskan, pemerintah Indonesia tidak akan melakukan kontak apapun dengan Israel sampai ada pengakuan resmi terhadap negara Palestina.

Penolakan visa ini juga sejalan dengan sikap masyarakat yang menolak kehadiran atlet Israel di tanah air. Dengan demikian, Indonesia tetap konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina di kancah internasional.

Enam atlet senam Israel yang direncanakan akan berlomba di Indonesia pada Kejuaraan Dunia Senam Artistik Oktober 2025 adalah: Eyal Indig; Artem Dolgopyat (juara dunia 2023 dan peraih medali emas Olimpiade Paris 2024); Ron Pyatov; Lihie Raz; Roni Shamay, Yali Shoshani.

Mereka resmi batal berlaga karena visa mereka ditolak dan dibatalkan oleh pemerintah Indonesia, dengan dukungan dari Federasi Senam Internasional (FIG) terhadap keputusan tersebut.​

Enam Kali Tolak

Indonesia telah beberapa kali menolak atlet Israel berlaga di Indonesia maupun dalam event yang melibatkan Indonesia, dengan rekam jejak sebagai berikut:

  • Tahun 1958: Indonesia menolak bertanding melawan Israel dalam kualifikasi Piala Dunia sepak bola dan memilih mundur untuk menghindari pertandingan tersebut.

  • Tahun 1962: Indonesia kembali menolak delegasi Israel saat Asian Games di Jakarta. Keputusan ini diambil oleh Presiden Soekarno karena menganggap kehadiran Israel bertentangan dengan semangat antikolonialisme dan diplomasi luar negeri Indonesia.

  • Tahun 2015: Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerukan penolakan terhadap tim senam artistik Israel yang hendak bertanding di Indonesia menjelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA). Pemerintah pun menolak pemberian visa bagi atlet Israel.

  • Tahun 2023: Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA karena penolakan terhadap kehadiran tim nasional Israel oleh sejumlah pihak, termasuk penolakan terbuka dari Gubernur Bali.

  • Tahun 2025: Pemerintah Indonesia kembali menolak pemberian visa kepada enam atlet senam Israel yang hendak bertanding di Kejuaraan Dunia Senam Artistik di Jakarta.

Secara garis besar, Indonesia telah menolak atlet Israel berlaga setidaknya dalam beberapa peristiwa besar sejak 1958 hingga 2025, dengan penolakan resmi dan konsisten terutama terkait isu politik dan dukungan terhadap Palestina.​ **

Terkait

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa: Estonia 1-3 Italia, Hasil Lengkap

12 Oktober 2025 - 06:05 WIB

Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa: Norwegia 5-0 Israel, Haaland Trigol

12 Oktober 2025 - 05:46 WIB

Viral Kakek 74 Nikahi Gadis 24 dengan Mahar Rp3 M, Setelah Itu Lari, Ini Rekam Jejak

11 Oktober 2025 - 19:50 WIB

BLT Cukai Rokok Rp 1.2 Juta/Orang Dibagikan kepada 11.504 Warga Jombang

11 Oktober 2025 - 16:36 WIB

Korupsi Kolam Retensi Rp 70 M, Kejaksaan Gerebek Pelindo 3 Tanjung Perak

11 Oktober 2025 - 15:56 WIB

Satpol PP Evakuasai ODGJ Ngamuk di Minimart Peterongan ke Griya Cinta Kasih

11 Oktober 2025 - 15:14 WIB

Apakah Perang di Gaza Berakhir?

11 Oktober 2025 - 13:41 WIB

Di Usia 39, Mantan Manusia Tercepat di Bumi Ngos-ngosan Jika Naik Tangga

11 Oktober 2025 - 08:05 WIB

BBM Wajib Etanol 10 Persen: Begini Pesan Fitra Eri Kepada Pemerintah

11 Oktober 2025 - 07:52 WIB

Trending di Headline