Penulis: Yusran Hakim | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, JAKARTA- Menurut pakar keamanan siber Teguh Aprianto, pria berinisial WFT yang ditangkap polisi dan diklaim sebagai hacker Bjorka, sebenarnya hanyalah orang yang mengaku-ngaku atau peniru alias impersonator.
“Polisi dengan pedenya bilang kalau mereka nangkap Bjorka terus konpers seakan-akan yang ditangkap itu kasus yang wah banget,” tulis Teguh di akun X pribadinya @secgron, dikutip pada Sabtu, 4 Oktober 2025.
Menurutnya, WFT hanyalah orang yang suka memposting ulang atau me-repost postingan orang lain di akun media sosialnya.
Ia juga menyebut bahwa WFT hanya mengaku-ngaku sebagai Bjorka. “Padahal yang ditangkap itu cuma bocah yang selama ini ngaku-ngaku jadi Bjorka dan bocah yang suka repost thread orang lain.”
Teguh juga menjelaskan bahwa akun @bjorkanesiaaa yang diduga milik WFT memiliki afiliasi dengan akun lain di platform DarkForums dengan nama pengguna Skywave yang memiliki riwayat menjadi peniru, sering memakai nickname orang lain, termasuk mengaku sebagai Bjorka.
Data yang diunggah oleh akun tersebut diduga bukan hasil kerja sendiri melainkan hanya mengunggah ulang data bocoran dari akun bernama Black yang aktif di BreachForums.
Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya juga menyatakan belum dapat memastikan apakah WFT adalah Bjorka asli, dengan kemungkinan persentase 50 berbanding 50.
Jadi, Teguh menilai WFT bukan Bjorka asli, melainkan seseorang yang suka berpura-pura menjadi Bjorka dan mengunggah data hasil pembobolan dari orang lain.
Teguh. Sabtu 4 Okotober 2025, menjelaskan bahwa yang ditangkap itu bukan Bjorka asli, tapi seseorang yang suka berpura-pura menjadi orang lain, termasuk memakai nickname Bjorka.
Bukti pendukungnya adalah akun-akun yang digunakan WFT memang memiliki rekam jejak sebagai peniru dan mengunggah ulang data hasil pembobolan dari pihak lain, bukan hasil kerja sendiri.
Bahkan Bjorka asli sendiri membantah ia telah ditangkap polisi dan masih aktif di media sosial. Teguh menegaskan penangkapan itu lebih mirip menangkap seorang pemuda yang mengaku sebagai Bjorka, bukan hacker Bjorka yang sesungguhnya.
Berdasarkan penyelidikan dan pengamatan Teguh, modus operandi WFT lebih mirip pemuda yang mengaku-ngaku sebagai Bjorka, bukan sosok hacker Bjorka yang viral dan sebenarnya. **
**