Menu

Mode Gelap

Nasional

MJO Sebabkan Angin Kencang di Jatim Diperkirakan Hingga 5 Februari

badge-check


					Sampai 5 Februari Jatim dilanda angin kencang/Ist Perbesar

Sampai 5 Februari Jatim dilanda angin kencang/Ist

Penulis: Sapteng Nunggal | Editor: Yobie Hadiwijaya

KREDONEWS.COM, MALANG-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan potensi angin kencang di Kota Malang dan sekitarnya bakal terjadi hingga 5 Februari 2025 mendatang. Seperti yang diketahui, angin kencang di Kota Malang dirasakan sejak 30 Januari 2025 lalu.

Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi (Staklim) Jawa Timur Linda Fitrotul Muzayanah mengatakan, fenomena angin kencang ini diakibatkan gangguan atmosfer. Yakni adanya Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang Rossby.

Linda mengatakan, kondisi tersebut memicu peningkatan kecepatan angin, serta memicu pertumbuhan awan hujan di sejumlah wilayah di Jawa Timur. Ia menambahkan, kondisi tersebut juga didukung dengan aktifnya monsun asia.

“Diprakirakan terbentuknya daerah siklonik di wilayah Samudra Hindia sebelah selatan Jatim yang mendukung terbentuknya daerah konvergensi dan peningkatan pertumbuhan awan hujan di Jatim,” ujar Linda.

Kondisi tersebut terjadi hampir merata di seluruh wilayah Jawa Timur. Dan diperkirakan bakal berlangsung hingga sepekan sejak 30 Januari 2025 lalu, atau diperkirakan hingga 5 Februari 2025 mendatang.

“Hal ini akan berlangsung hingga 5 Februari 2025,” imbuh Linda.

Dirinya menjelaskan, berdasarkan catatan yang direkam oleh Staklim Jawa Timur di Karangploso, kecepatan angin tercatat 15 knot. Atau setara dengan 30 kilometer per jam. BMKG pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.

“Karena beberapa hari ini juga sudah banyak kan laporan di berbagai wilayah di Jawa terjadi hujan deras, angin kencang dan berdampak longsor,” tuturnya.

Meskipun sebenarnya, kriteria yang perlu diwaspadai adalah kecepatan angin di atas 45 kilometer per jam. Namun untuk kerawanan dampak yang mungkin muncul akibat fenomena angin kencang ini, tetap memperhatikan kondisi topografi setiap wilayah.

“Untuk kriteria sebenarnya di atas 45 km per jam. Cuma semua tergantung topografinya. Pohon tumbang juga bisa banyak sebabnya. Bisa dari akar atau badan tanaman yang memang sudah lapuk. Kecepatan ini pun bisa juga merusak baliho dan atap rumah, jadi tetap waspada untuk masyarakat,” pungkasnya. ***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ada PNS Indonesia yang Terima THR Ratusan Juta, Kok Bisa?

12 Maret 2025 - 16:40 WIB

KAI Siapkan Flash Sale Rp100 Ribu Kelas Ekonomi, Rp200 Ribu Kelas Bisnis dan Rp300 Ribu Kelas Eksekutif

12 Maret 2025 - 16:28 WIB

Pasok Senjata Api ke KKB Papua, Polisi Meringkus Tiga Pelaku di Bengkel Bubut Kalianyar Bojonegroro

12 Maret 2025 - 15:46 WIB

Presiden Prabowo Tegas Terkait Tugas Prajurit TNI di K/L, Setelah Ramai Polemik Letkol Teddy

12 Maret 2025 - 14:00 WIB

Merampok Taksi Online di Rest Area Jombang, Polisi Cepu Berhasil Meringkus Suami Istri Berasal dari Pekalongan

12 Maret 2025 - 13:02 WIB

Personel Polsek Ujungpangkah Diperiksa Propam, Terkait Penemuan Kerangka Manusia di Mobil Mantan Kanitreskrim

12 Maret 2025 - 06:41 WIB

Dukung Arus Mudik 2025, SIG Jamin Kekokohan Konstruksi Tol Jogja-Solo

12 Maret 2025 - 06:33 WIB

Daftar 7 Kota yang Menjual MinyakKita di Bawah Takaran, Pemerintah Memberi Toleransi

12 Maret 2025 - 03:57 WIB

Arini Subianto, Wanita Terkaya di Indonesia dengan Kekayaan Rp32,8 Triliun

11 Maret 2025 - 12:09 WIB

Trending di Nasional