Menu

Mode Gelap

News

Mengenal Syekh Hasan Asy’ari Senopati Utusan Kerajaan Mataram, Pendiri Desa Gedongkedo’an Gresik

badge-check


					Foto :  Istimewa
Kepala Desa Gedongkedo’an M. Ashari dan juru kunci makam di makam Makam Syekh Hasan Asy’ari. Perbesar

Foto : Istimewa Kepala Desa Gedongkedo’an M. Ashari dan juru kunci makam di makam Makam Syekh Hasan Asy’ari.

Penulis: Sanny | EditIpong D Cahyonoor:

KREDONEWS.com, GRESIK -Masyarakat Desa Gedongkedo’an, Kecamatan Dukun, Gresik meyakini, salah satu leluhur yang juga cikal bakal adanya desa tersebut, adalah Syekh Hasan Asy’ari.

Syekh Hasan Asy’ari juga memiliki beberapa nama sebutan, di antaranya Ki Ageng Mbah Gunardo. Beliau adalah salah satu Senopati pada masa kerajaan Mataram Awal.

Makam Syekh Hasan Asy’ari terletak di sebelah ujung timur selatan komplek makam desa Desa Gedongkedo’an, berjajar dengan makam istrinya. Panjang makam Syekh Hasan Asy’ari sekitar 5,5 meter.

Kala itu, Syekh Hasan Asy’ari diutus kerajaan Mataram ke wilayah perbatasan Gresik-Lamongan, sekarang Desa Gedongkedo’an, untuk meredam para pemberontak yang akan menyerang kerajaan Mataram.

Syekh Hasan Asy’ari berhasil menundukkan salah satu tokoh di wilayah setempat, lalu kembali ke kerajaan Mataram untuk pamit akan menetap di wilayah tersebut.

“Oleh masyarakat setempat, Syekh Hasan Asy’ari diyakini sebagai tokoh cikal bakal berdirinya Desa Gedongkedo’an. Sampai sekarang, banyak peziarah baik warga maupun masyarakat dari luar desa,” kata Sadlili, juru kunci makam Syekh Hasan Asy’ari.

Kepala Desa Gedongkedo’an M. Ashari mengatakan, kondisi makam Syekh Hasan Asy’ari sangat terawat dan warga desa juga rutin memperingati haulnya setiap tahun.

“Kalau haul selalu ramai, karena yang datang tidak hanya warga desa saja, juga banyak yang dari luar desa. Pemerintah desa juga telah membangun pagar serta gapura makam, sebagai komitmen kami dalam menjaga tradisi dan menghormati makam leluhur kami,” ujarnya.

Hingga kini, kata kades, renovasi area makam hingga cungkupnya terus dilakukan. Dulu cungkup ini dibangun dengan kayu jati, dan terus direnovasi hingga sekarang, agar tetap terawat dan bisa menampung semakin banyak peziarah.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Gadjah Mada DTGI Award 2025: Sidoarjo Raih Posisi 5 dari 10 Kabupaten Terbaik

18 September 2025 - 14:09 WIB

Kakareg II BKN: Proses Mutasi Pejabat Pemkab Sidoarjo Sudah Sesuai Aturan

18 September 2025 - 13:35 WIB

Enam Pelaku Curanmor dan Penadah Keok Dibekuk Polisi

18 September 2025 - 13:17 WIB

157 Siswa SMK Trikora Banggai Keracunan Makanan MBG, Konsumi Lauk Ikan Cakalang

18 September 2025 - 13:11 WIB

Masalah Sampah jadi perhatian khusus Wali Kota Yogyakarta

18 September 2025 - 12:53 WIB

Pelatihan Analisa Rasio Keuangan bagi Pengawas KDMP di Mojokerto

18 September 2025 - 11:57 WIB

Pembukaan ICPS 2025 di Gresik, Konferensi Geopolitik Dihadiri 17 Delegasi Manca Negara

18 September 2025 - 10:33 WIB

Operasi Penertiban Reklame di Ploso, Satpol PP Jombang Bersihkan 100 Banner, Spanduk dan Baliho

18 September 2025 - 10:05 WIB

Bupati Subandi Lantik 61 Pejabat Pemkab Sidoarjo, Tekankan Integritas dan Pelayanan Prima

18 September 2025 - 08:48 WIB

Trending di Headline