Menu

Mode Gelap

Life Style

Jangan Sampai Diskon Jadi Jerat, Ini Strategi Belanja Bijak

badge-check


					Ilustrasi belanja akhir tahun Perbesar

Ilustrasi belanja akhir tahun

Penulis: Jacobus E Lato | Editor: Yobie Hadiwijaya

KREDONEWS.COM, JAKARTA-Menjelang akhir tahun, pusat perbelanjaan dan toko daring seakan berlomba-lomba menggelar pesta diskon. Label “flash sale”, “cashback”, hingga potongan harga besar-besaran menghiasi layar gawai dan etalase toko.

Fenomena ini bukan sekadar strategi pemasaran, melainkan juga bagian dari budaya konsumsi modern yang kerap menjerat masyarakat dalam euforia belanja.

Diskon memang menawarkan keuntungan nyata: harga lebih murah, kesempatan memperoleh barang incaran, bahkan rasa puas karena berhasil “menangkap” momen langka. Namun di balik itu, terdapat risiko besar yang sering luput disadari.

Godaan harga murah dapat mendorong seseorang membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Akibatnya, pengeluaran membengkak, tabungan terkuras, bahkan kondisi keuangan tahun berikutnya bisa terganggu.

Perencana keuangan Tejasari menekankan pentingnya memeriksa kondisi keuangan sebelum berbelanja. Hal ini menjadi fondasi utama agar belanja tidak melampaui kemampuan dompet.

Dana untuk berburu diskon sebaiknya dipisahkan dari pos penting lain seperti dana darurat, pendidikan, atau cicilan. Dengan demikian, belanja akhir tahun tidak mengorbankan masa depan finansial.

Selain itu, menetapkan prioritas kebutuhan menjadi langkah krusial. Diskon seharusnya dimanfaatkan untuk membeli barang yang memang diperlukan, bukan sekadar karena harganya murah. Perencana keuangan Eko Endarto mengingatkan bahwa diskon sering membuat orang “tidak berpikir panjang”, sehingga membeli barang yang hanya dianggap akan berguna, bukan benar-benar dibutuhkan.

Lebih jauh, fenomena diskon akhir tahun juga berkaitan dengan aspek psikologis. Banyak orang menjadikan belanja sebagai bentuk self reward setelah bekerja keras sepanjang tahun. Hal ini wajar, namun tetap harus dilakukan dengan perhitungan.

Self reward yang bijak adalah membeli sesuatu yang benar-benar memberi manfaat, bukan sekadar memuaskan dorongan sesaat.

Pada akhirnya, diskon akhir tahun adalah ujian kedewasaan finansial. Ia bisa menjadi peluang untuk berhemat, tetapi juga jebakan yang menguras dompet. Kuncinya terletak pada disiplin diri: memeriksa kondisi keuangan, menetapkan prioritas, dan menghindari utang.

Dengan sikap bijak, pesta diskon tidak lagi menjadi jerat, melainkan kesempatan untuk memperkuat kontrol atas keuangan pribadi.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ibu Profesional Ubah Pendopo Kabupaten Jombang Jadi Arena Bahagia Anak-anak Tanpa Gawai

15 Desember 2025 - 22:16 WIB

Menko Zukifli Hasan Tetangkap Kamera Makan sambil Merokok Cerutu di Rumah Makan Mewah Kuta Blang Bireuen

15 Desember 2025 - 20:41 WIB

Ketika Rujuk Harus Dipertimbangkan Monica Ambil Keputusan Berani

15 Desember 2025 - 18:55 WIB

Memuji Anak Tak Selalu Baik, Ini 5 Gaya Asuh dan Pengaruhnya pada Mental

15 Desember 2025 - 09:22 WIB

Young Syefura Tamu dari Malaysia, KDM: Saya Perkenalkan Ini Calon Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat!

13 Desember 2025 - 09:52 WIB

Ikan Bakar Talangan, Kuliner Malam Favorit Warga Sumenep

12 Desember 2025 - 18:50 WIB

Pantai Serang: Surga Ikan Bakar di Blitar Selatan

8 Desember 2025 - 17:01 WIB

Terbukti Ilmiah, Makan Kimchi Bikin Kekebalan Tubuh Seimbang

7 Desember 2025 - 20:21 WIB

Dearly Djoshua Hapus Foto dan Unfollow Ari Lasso, Netizen Kepo

4 Desember 2025 - 20:47 WIB

Trending di Life Style