Penulis: Wibisono | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, SURABAYA-Gempa bumi dengan magnitudo M 6,5 SR mengguncang Sumenep, Jawa Timur (Jatim), Selasa (30/9/2025). Pusat gempa berada di laut 50 Km Tenggara Sumenep.
Dalam keterangan resmi BMKG, gempa tersebut terjadi pada kedalaman 11 Km. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.
“Tidak berpotensi tsunami,” ujar akun X resmi BMKG, @infoBMKG.
Lokasi gempa berada di koordinat 7,25 Lintang Selatan (LS), 114.22 Bujur Timur (BT). Sejauh ini belum ada laporan kerusakan dari gempa ini serta informasi lain terkait bagaimana gempa ini bisa terbentuk.
Warganet di Akun X menyampaikan, gempa tersebut sempat mengagetkan karena terasa cukup kuat. Mereka menulis komentarnya di akun media sosial X resmi BMKG.
“Di Sumenep barusan tidur terasa goyangnya,” tulis akun @bumercon. “Jember bergetar, udah tidur langsung mencolot (melompa,” tulis akun @shaaqnws.
“Sby kenceng bgt qoii ya allah air kamar mandi goyang2,” tulis akun @amrachx.
BMKG mencatat, episenter gempa berada di laut 50 kilometer tenggara Sumenep dan Pulau Sapudi, Sumenep di kedalaman 11 kilometer. Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebut, jenis gempa bumi yang terjadi di Sumenep itu adalah gempa tektonik.
Gempa dangkal ini, menurutnya, disebabkan adanya aktivitas sesar aktif bawah laut. Sejumlah wilayah merasakn getaran yang berbeda-beda.
“Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Pulau Sapudi V-VI MMI (Semua orang merasakan getaran dan terjadi kerusakan ringan). Meliputi daerah Sumenep, Pamekasan dan Surabaya dengan skala intensitas III-IV MMI, Getaran dirasakan nyata dalam rumah,” katanya, Rabu (1/10/2025).
Getaran gempa juga dirasakan di daerah Tuban, Denpasar, dan Gianyar dengan skala intensitas III MMI. Sementara daerah Tabanan, Buleleng, Kuta dan Banyuwangi dengan skala intensitas II-III MMI.
Daerah lain yang terpantau juga merasakan getaran gempa di Sumenep dan Pulau Sapudi itu adalah Lombok Utara, Kota Mataram, Lombok Tengah. Serta Malang dan Blitar dengan skala intensitas II MMI.
“Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujarnya.
BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga terdampak juga diminta untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.***