Menu

Mode Gelap

News

Dusun Thetelan Lembah Merbabu Punya Tradisi Guyub Sesama Pemeluk Agama

badge-check


					Indahnya suasana alam dusun Thetelan, di  ketinggian 1600 m, gunung Merbau Jawa Tengah, selain indah, juga damai kerukunan umat beragama disana. Ini suana Natal, ketika seluruh warga dusun mendatangi gereja untuk memberikan ucapan Natal. instagram@permadiaktivis2 Perbesar

Indahnya suasana alam dusun Thetelan, di ketinggian 1600 m, gunung Merbau Jawa Tengah, selain indah, juga damai kerukunan umat beragama disana. Ini suana Natal, ketika seluruh warga dusun mendatangi gereja untuk memberikan ucapan Natal. instagram@permadiaktivis2

 

Penulis: Adi Wardhono | Editor: Priyo Suwarno

 

KREDONEWS.COM, SEMARANG– Dusun Thekelan terletak di lereng Merbabu masuk wilayah desa Batur, kecamatan Getasan, dan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kemarin tanggal 25 Desember 2024, bertepatan pada hari Natal, seluruh keluarga di dusun itu mendatangi gereja Kristen El-Sadhai dan gereja Katolik, mereka berbaris berjajar memberikan ucapan selamat Natal kepada saudaranya yang merayakan.

Dusun ini dikenal sebagai salah satu jalur pendakian Gunung Merbabu dan memiliki tradisi toleransi sangat tinggi antarumat beragama di wilayah tersebut. Disana ada masjid, gereja dan vihara,  semua umatnya selalu guyup rukun memberikan ucapan selamat pada saat ada hari hari besar keagamanan apapun.

Dusun Thekelan terletak di lereng Gunung Merbabu, perayaan Natal tahun 2024 dirayakan dengan penuh toleransi dan kebersamaan antarumat beragama. Pada tanggal 25 Desember, ratusan warga dari berbagai latar belakang agama, termasuk Islam dan Buddha, berkumpul untuk memberikan ucapan selamat kepada jemaat Kristen yang baru saja menyelesaikan ibadah di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) El Shaddai, 25 Desember 2024.

Momen ini penuh haru, dengan banyak warga yang saling berpelukan dan mengucapkan selamat, menciptakan suasana yang hangat dan akrab.

Tradisi dan Nilai Toleransi

Kepala Dusun Thekelan, Agus Supriyo, menekankan bahwa tradisi ini merupakan bagian dari kearifan lokal yang telah ada sejak zaman nenek moyang. “Acara seperti ini sudah biasa kami lakukan, bertahun-tahun dari nenek moyang kami,” kata kepala dusu Thetelan, Agus Supriyo.

Agus Supriyo, kepala dusun Thetelan, yang memimpin 720 jiwa warga dusun yang selalu guyub rukun, indah dan damai. Foto: net

Ia menjelaskan bahwa di dusun ini terdapat sekitar 720 warga yang terdiri dari empat agama: Kristen, Katolik, Islam, dan Buddha. Tradisi saling memberi ucapan selamat tidak hanya terjadi pada saat Natal tetapi juga pada perayaan Idul Fitri dan Waisak atau hari hari besar Idul Fitri, akan berlaku acara yang sama.
Hal ini menunjukkan komitmen warga untuk menjaga keharmonisan dan saling menghormati meskipun memiliki keyakinan yang berbeda. Emosi dan Harapan untuk Masa DepanPerayaan Natal di Dusun Thekelan bukan hanya sekadar formalitas; ini adalah ungkapan rasa kasih sayang dan solidaritas antarwarga.
Banyak yang merasa terharu hingga menangis bahagia saat saling memberi ucapan selamat. Juni Suyanti, salah satu jemaat Natal, mengungkapkan kebahagiaannya bisa merasakan momen indah tersebut setelah absen tahun lalu.
Tradisi ini diharapkan dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang sebagai simbol persatuan dan toleransi di tengah perbedaan. Dengan demikian, Dusun Thekelan menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat dapat hidup rukun dalam keragaman, menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan saling menghormati dalam setiap perayaan keagamaan.
Ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut, seperti yang terdapat di Dusun Thekelan, memberikan suasana yang damai karena beberapa faktor yang saling berinteraksi. Udara di ketinggian ini cenderung lebih sejuk dan segar, yang dapat memberikan efek menenangkan bagi jiwa. Suasana sejuk tersebut membuat kehidupan warga terasa lebih akrab dan harmonis.
Pemandangan alam yang indah dari ketinggian sering kali menciptakan rasa kagum dan ketenangan. Melihat panorama yang luas dan hijau dapat memberikan rasa damai yang mendalam bagi pengunjung dan penduduk setempat.
Di Dusun Thekelan, tradisi saling memberi ucapan selamat antarumat beragama menciptakan suasana toleransi dan persahabatan. Interaksi sosial yang positif ini memperkuat rasa komunitas dan kedamaian di antara warga. **
Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Verifikasi Putri Jawara di Plandaan, Lolos Mendapat Bantuan Modal Rp 3 Juta/ Orang

1 Desember 2025 - 19:17 WIB

Mahfud MD: Pak Presiden Beli Data Selisih Rp 186 Triliun, Purbaya Incar Bea Cukai

1 Desember 2025 - 18:26 WIB

Bobby Nasution: Penjarahan Minimarket Tidak Sepenuhnya Menyalahkan Masyarakat

1 Desember 2025 - 18:17 WIB

Warga Mojokerto Tertib Bayar PBB-P2 dapat Hadiah

1 Desember 2025 - 16:54 WIB

Dugaan Korupsi RSUD Rp4,5 T di 31 RSUD, Menkes Pastikan Kooperatif

1 Desember 2025 - 16:19 WIB

Bupati Mojokerto: Setiap Anak Di Trawas Berhak Tumbuh Kembang Optimal

1 Desember 2025 - 16:07 WIB

Pencabutan Izin Dua Bandara ‘Hantu’ PT IMIP Morowali dan Weda Bay Maluku Tengah Milik IWIP

1 Desember 2025 - 15:39 WIB

Usia Situs Gunung Padang Dipastikan 6.000 SM, Lebih Tua dari Piramida Giza

1 Desember 2025 - 14:22 WIB

Terkait Suap Ponorogo, KPK Sita Dokumen dan Senjata Api

1 Desember 2025 - 14:03 WIB

Trending di Nasional