Penulis: Wibisono | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, BLITAR-Sebuah video pendek yang memperlihatkan momen haru seorang kuli bangunan dari Malang mendapatkan pengobatan gratis di RS Ananda Blitar viral di media sosial. Pria tersebut terlihat tersenyum lega setelah mengetahui bahwa seluruh biaya pengobatan matanya digratiskan oleh dokter yang menanganinya, yakni dokter Bram, pemilik sekaligus dokter spesialis mata di rumah sakit tersebut.

Dihubungi dari Tanah Suci Makkah saat menunaikan ibadah haji, Bram mengonfirmasi bahwa keputusan memberikan layanan gratis kepada pasien tersebut murni didasarkan pada rasa kemanusiaan, bukan pertimbangan lainnya.
“Pasien datang ke poli mata, lalu kami tanya keluhannya, pekerjaannya. Bapak itu kuli bangunan dari Malang, jauh-jauh ke Blitar mencari kerja, lalu mengalami kecelakaan kerja karena matanya terkena percikan besi gerinda. Saya tersentuh, akhirnya saya putuskan untuk gratiskan pengobatannya,” jelas Bram, Senin (23/6/2025).
Terkait viralnya video tersebut, Bram menyatakan, dokumentasi dilakukan oleh tim media sosial rumah sakit dengan izin dari pasien. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa RS Ananda tetap mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan dalam pelayanan kesehatan.
“Kami minta izin ke pasien untuk dokumentasi. Ini bukan rekayasa. Kami ingin publik tahu bahwa rumah sakit kami selalu siap membantu pasien yang membutuhkan, tanpa memandang status ekonomi,” tambahnya.
Menurutnya, sejak awal berdiri, RS Ananda memang berkomitmen memberikan akses layanan kesehatan kepada masyarakat kurang mampu. Aksi sosial ini juga menjadi bentuk perlawanan terhadap stigma negatif terhadap rumah sakit yang dianggap terlalu komersial.
“Banyak yang menilai rumah sakit hanya mengejar keuntungan. Konten ini sekaligus bentuk keprihatinan kami. Kami ingin menunjukkan bahwa kemanusiaan tetap menjadi prioritas,” tegas dokter Bram.
Video tersebut telah ditonton ratusan ribu kali dan menuai respons positif dari warganet. Kisah ini membuka harapan baru bagi masyarakat yang tidak memiliki jaminan kesehatan atau akses layanan medis.
“Di RS Ananda, siapa pun boleh datang berobat. Masalah biaya itu urusan belakangan. Yang penting pasien sembuh dahulu. Rumah sakit ini memang dibangun untuk membantu masyarakat yang tidak punya akses kesehatan,” pungkasnya.***