Penulis : Jayadi | Editor : Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM-JAKARTA: Presiden Prabowo Subianto meresmikan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) di halaman tengah Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin, 25 Februari 2025.

Peresmian ini bertujuan memperkuat pengelolaan dan optimalisasi aset negara guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkualitas.
Dalam acara “World Government Summits” yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis (13/2/2025), Prabowo menyebut Danantara akan mengelola aset lebih dari 900 miliar dolar AS. Ia menegaskan lembaga ini akan menciptakan peluang investasi strategis bagi perekonomian nasional.
Sebagai langkah awal, Danantara menyiapkan dana investasi sebesar 20 miliar dolar AS (sekitar Rp 326 triliun). Sumber modalnya tercantum dalam draft final RUU BUMN yang disahkan dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-12 Masa Sidang 2024-2025, dikutip Detikcom, Minggu (23/2/2025).
Dalam aturan baru, Danantara akan mendapat modal dari penyertaan modal negara serta sumber lain, termasuk dana tunai, aset negara, dan kepemilikan saham BUMN.
Prabowo juga mengungkapkan Danantara berpotensi mendapat tambahan modal lebih dari Rp 300 triliun dari efisiensi anggaran 2025, yang diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja APBN dan APBD. Pada tahap kedua, ia menargetkan efisiensi tahap 2 yang besarnya hingga Rp 308 triliun.
Selain itu, BUMN diproyeksikan menyetor dividen Rp 300 triliun pada 2025. Menteri BUMN Erick Thohir melaporkan bahwa Rp 200 triliun dari jumlah tersebut bisa digunakan untuk investasi melalui Danantara, sedangkan Rp 100 triliun untuk modal kerja.
Target dividen 2025 awalnya ditetapkan Rp 90 triliun, tidak jauh dari capaian 2024 (Rp 85 triliun). Namun, jumlahnya naik drastis menjadi Rp300 triliun karena porsi setoran dividen BUMN meningkat dari 20% menjadi lebih dari 50%.
Dalam Puncak Perayaan HUT Ke-17 Partai Gerindra, Prabowo memaparkan rencana efisiensi anggaran dalam tiga tahap sepanjang 2025, dengan total penghematan mencapai Rp 750 triliun.
Berikut ini struktur Lengkap Kepemimpinan Danantara
1.Pembina dan Penanggung Jawab:
Presiden: Prabowo Subianto
2. Dewan Penasehat:
Mantan Presiden: Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Mantan Presiden: Joko Widodo (Jokowi)
3. Badan Pengawas:
Ketua: Erick Thohir (Menteri BUMN)
Wakil Ketua: Muliaman D. Hadad (Komisaris Utama Bank Syariah Indonesia dan Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Sebelas Maret)
4. Badan Pelaksana:
Kepala/Badan Pelaksana (CEO): Rosan Roeslani (Menteri Investasi dan Kepala BKPM)
Holding Operasional (COO): Dony Oskaria (Wakil Menteri BUMN)
Ada 7 BUMN dengan aset triliunan yang bergabung dengan Danantara, yakni:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
PT PLN (Persero)
PT Pertamina (Persero)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
Mining Industry Indonesia (MIND ID).***