Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM, El SEGUNDO- Di era teknologi yang semakin canggih, *wireless charging* (pengisian daya nirkabel) muncul sebagai solusi praktis untuk mengisi daya perangkat elektronik tanpa repot menggunakan kabel.

Teknologi ini memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik, di mana energi listrik ditransfer dari *charging pad* ke perangkat melalui medan magnet.
Awalnya populer di *smartwatch* dan *smartphone* premium, kini *wireless charging* semakin banyak digunakan di berbagai gadget, kendaraan listrik, bahkan perangkat medis.
Cara Kerja Wireless Charging
Disebutkan oleh Balkin bahwa wireless charging (pengisian daya nirkabel) bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Arus Listrik Bolak-Balik (AC) dialirkan ke kumparan transmitter (pengirim) pada charger, menghasilkan medan magnet
2. Ketika kumparan receiver (penerima) pada perangkat (misalnya smartphone) berada di dekatnya, medan magnet tersebut menginduksi arus listrik pada kumparan receiver.
3. Arus listrik yang dihasilkan diubah menjadi arus searah (DC) untuk mengisi baterai perangkat.
Baca juga:Curhat Bisa Menjadi Solusi, Namun Jadilah Pendengar yang Tepat
Baca juga:Alasan Hotman Paris Sering Bahas Perselingkuhan yang Dianggap Tabu
Alasan Diciptakannya Wireless Charging
1. Kemudahan Penggunaan – Cukup letakkan perangkat di atas charging pad tanpa repot colok-kabel.
2. Reduksi Keausan Port.– Tidak ada lagi kerusakan port charging karena sering dicabut/pasang.
3. Futuristik & Estetika.– Desain lebih minimalis dan cocok untuk teknologi IoT (contoh: smartwatch, earbuds).
4. Keamanan – Risiko korsleting berkurang karena tidak ada kontak fisik langsung.
5. Kompatibilitas Universal – Standar seperti Qi memungkinkan banyak perangkat menggunakan charger yang sama.
Keuntungan dan Kerugian Wireless Charging
Keuntungan Wireless Charging
1. Kemudahan Penggunaan
– Cukup letakkan perangkat di atas charging pad tanpa repot memasang/kabel.
– Cocok untuk pengisian cepat di malam hari atau meja kerja.
2. Daya Tahan Port Lebih Lama
– Tidak ada gesekan fisik pada port charging, mengurangi risiko kerusakan (contoh: port USB longgar).
3. Lebih Aman dari Korsleting
– Tidak ada kontak logam terbuka, sehingga risiko korsleting atau percikan api kecil.
4. Desain Minimalis & Futuristik
– Bebas kabel berantakan, cocok untuk perangkat seperti smartwatch, earbuds, atau smartphone premium.
5. Kompatibilitas Standar (Qi Wireless)
– Banyak merek mendukung standar Qi, sehingga charger bisa digunakan untuk berbagai perangkat.
6. Tahan Air & Debu
– Port tidak perlu terbuka, sehingga perangkat lebih kedap air/debu (misal: smartphone IP68).
Kerugian Wireless Charging
1. Lebih Lambat Dibanding Kabel
– Efisiensi daya lebih rendah (kehilangan energi 20-30%), sehingga pengisian lebih lama (kecuali teknologi high-wattage seperti 50W+).
2. Harus Sejajar dengan Charger
– Posisi perangkat harus tepat di atas kumparan transmitter. Jika bergeser, pengisian terhenti atau melambat.
3. Biaya Lebih Mahal
– Charger nirkabel berkualitas baik biasanya lebih mahal daripada charger kabel biasa.
4. Perangkat Jadi Panas
– Medan magnet menyebabkan pemanasan pada baterai, berpotensi mengurangi umur baterai jika digunakan terus-menerus.
5. Tidak Bisa Dipakai Saat Digunakan
– Sulit mengoperasikan smartphone saat mengisi daya (berbeda dengan kabel yang fleksibel).
6. Kurang Portabel
– Charger pad tidak praktis dibawa-bandingkan kabel kecil.