Penulis: Satwiko Rumekso | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, SURABAYA-Atlet lintasan dan lapangan Tiongkok Wu Yanni menyatakan ketidakpuasannya dengan penampilannya meskipun berhasil mempertahankan gelar lari gawang 100m di Kejuaraan Atletik Nasional pada 4 Agustus.
Wu mengamankan posisi pertama dengan catatan waktu 13,15 detik. Pesaing utamanya, Liu Jingyang, gugur di rintangan kelima, sementara Chen Yinfeng dan Lin Yuwei masing-masing finis di posisi kedua dan ketiga.
Kemenangan itu diraih beberapa hari setelah ulang tahun Wu yang ke-28, membuatnya tampak seperti perayaan yang tepat waktu. Namun, Wu tidak puas dengan penampilannya.
“Meraih posisi pertama bukanlah sesuatu yang pantas dirayakan,” ujarnya setelah lomba. “Menang dengan catatan waktu 13,15 detik, saya sungguh tidak puas. Saya rasa performa saya hari ini terlalu buruk. Tolong beri saya waktu lebih.”
Keesokan harinya, Wu membagikan pesan pribadinya di media sosial, berjanji untuk meningkatkan performanya di kompetisi-kompetisi mendatang. “Ini kejuaraan nasional keenam saya, tetapi saya sangat tidak puas dengan hasilnya. Tolong beri saya waktu lagi, saya akan kembali.”
Wu telah memenangkan lari gawang 100m putri di kejuaraan nasional Tiongkok pada tahun 2018, 2020, 2021, 2023, dan 2024.

Sering dikritik karena tampil seksi
Ia mencetak rekor Asia pada tahun 2020 dengan waktu 13,09 detik, kemudian memperbaikinya menjadi 12,87 detik pada tahun 2021, sebelum mencapai rekor terbaik pribadinya yaitu 12,74 detik tahun lalu.
Wu belum memenuhi standar kualifikasi langsung 12,73 detik untuk Kejuaraan Atletik Dunia 2025, yang dijadwalkan di Tokyo September ini. Namun, ia tetap memenuhi syarat untuk berpartisipasi berdasarkan peringkat dunia, yang saat ini berada di peringkat ke-30 dunia dan kedua di Asia, di belakang Yumi Tanaka dari Jepang.
Lahir di Zigong, Sichuan, Wu mendapat pengakuan atas prestasi atletik dan kepribadian karismatiknya, termasuk perhatian atas tatonya , yang menurutnya melambangkan kepercayaan diri.
Ia memenangkan kejuaraan nasional pada tahun 2023 dan mencapai final Kejuaraan Asia di Bangkok pada tahun yang sama, tetapi didiskualifikasi karena start yang salah. Pada tahun 2024, ia lolos ke Olimpiade pertamanya di Paris, meskipun ia menilai performanya sendiri buruk, dengan mengatakan ia “tidak mampu bersaing” dengan lawan-lawannya di nomor lari gawang 100m.***