Menu

Mode Gelap

News

Cara Hebat The Ocean Clean Up Membersihkan Sampah di Laut dan Sungai

badge-check


					Beginilah cara organisasi nirlaba Perbesar

Beginilah cara organisasi nirlaba

Penulis: Yuven Sugiarno  |  Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM– The Ocean Cleanup adalah sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada pengembangan teknologi untuk membersihkan sampah plastik di lautan, khususnya di area yang dikenal sebagai Great Pacific Garbage Patch (GPGP).

The Ocean Cleanup memiliki kemampuan untuk mengumpulkan volume sampah yang signifikan dalam satu operasi. Berdasarkan informasi yang tersedia, sistem pembersih laut mereka dapat mengumpulkan antara 50.000 kg hingga 100.000 kg sampah per hari.

Untuk sistem Interceptor yang digunakan di sungai, kapasitasnya adalah sekitar 800 kg per pengisian tempat sampah, dan dapat beroperasi secara terus-menerus untuk mengumpulkan sampah dari sungai sebelum mencapai lautan.

Secara keseluruhan, The Ocean Cleanup dirancang untuk menangani masalah polusi plastik dengan efisiensi tinggi, baik di laut maupun di sungai.

Biaya untuk operasi pembersihan laut oleh The Ocean Cleanup bervariasi tergantung pada teknologi yang digunakan dan skala operasi. Berdasarkan informasi yang ada, biaya untuk menghilangkan satu kilogram plastik di laut diperkirakan sekitar 4,53 Euro (sekitar Rp 75.000) per kilogram. 

Inilah cara kerja jaring pembersih laut seperti jaring pukat harimau, ditebar seluas-luasnya membentuk letter U  untuk menjaring sampah di permukaan laut. Foto: theoceancleanup.com

Dengan kapasitas pengumpulan yang dapat mencapai 100.000 kg sampah per hari, total biaya untuk operasi sehari dapat berkisar antara 453.000 Euro (sekitar Rp  7,5 miliar) , jika seluruh kapasitas terisi penuh.Namun, biaya ini dapat bervariasi tergantung pada efisiensi sistem dan kondisi operasional.

Penggunaan sistem yang lebih baru, seperti System 03, diharapkan dapat menurunkan biaya per kilogram dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.

 

Cara Kerja The Ocean Cleanup

The Ocean Cleanup menggunakan sistem yang terdiri dari perangkat pengumpul berbentuk U yang mengapung di permukaan laut. Sistem ini dirancang untuk memanfaatkan arus laut agar dapat mengumpulkan sampah plastik secara pasif.

Struktur ini memiliki layar permeabel di bawah permukaan air yang dapat menangkap serpihan plastik hingga ukuran kecil, bahkan sebesar 1 milimeter.

Sistem ini bergerak dengan kecepatan sekitar 1,5 knot dan dapat dikemudikan ke area dengan konsentrasi sampah yang lebih tinggi. Ketika sampah terperangkap dalam perangkat, arus air akan mendorongnya menuju pusat kendali di mana sampah tersebut akan diekstraksi dan disortir.

Sistem terbaru, Ocean Cleanup System 03,  memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dibandingkan versi sebelumnya. Dengan ukuran tiga kali lebih besar dari sistem sebelumnya, diharapkan dapat menjaring lebih banyak sampah sepanjang tahun dan meningkatkan efisiensi pengumpulan hingga sepuluh kali lipat.

Setelah pengumpulan, sampah akan diangkut ke darat untuk didaur ulang. Proses ini melibatkan pengosongan tempat penyimpanan secara berkala oleh kapal lain yang datang untuk mengambil sampah yang telah terkumpul210. Sampah yang berhasil dikumpulkan dapat diproses menjadi bahan baru atau energi melalui metode seperti pirolisis.

Selain sistem laut, The Ocean Cleanup juga mengembangkan teknologi bernama River Interceptor untuk mencegah sampah masuk ke lautan dari sungai-sungai. Sistem ini menggunakan penghalang untuk mengarahkan sampah ke dalam kapal, di mana sampah tersebut kemudian disimpan dan dikirim untuk didaur ulang.

Dengan pendekatan inovatif ini, The Ocean Cleanup bertujuan untuk mengurangi jumlah plastik di lautan dan menciptakan solusi berkelanjutan bagi masalah polusi plastik global.**

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bupati Lantik Pengurus Baznas: Jalankan Penuh Ikhlas dan Bertanggung Jawab

14 Oktober 2025 - 15:08 WIB

Petrokimia Perkenalkan Pemupukan Petro Spring, Gunakan Drone 8 Jam Rp 6 Juta

14 Oktober 2025 - 14:23 WIB

Kepsek Tampar Siswa Ketahuan Merokok, Orang Tua Lapor Polisi 630 Pelajar Demo

14 Oktober 2025 - 12:39 WIB

Prabowo Hapus PIK 2 dari Daftar Proyek Strategis Nasional, Saham Langsung Anjlok!

14 Oktober 2025 - 11:51 WIB

Ian Douglas Martin Penulis Buku Politik Jatah Preman: Isinya Bikin Merinding

14 Oktober 2025 - 10:58 WIB

Nvidia DGX Spark Superkomputer AI Operasi 1.000 Triliun/Detik, Harga Rp 67 Juta

14 Oktober 2025 - 10:03 WIB

Film Getih Ireng, Kala Pasangan Titi Kamal dan Darius Sinathrya Diteror Kakek Misterius

13 Oktober 2025 - 20:10 WIB

HomeShowBizFilm Titi Kamal dan Darius Sinathrya Reuni Usai 20 Tahun Pisah di Film Getih Ireng, Tayang 16 Oktober 2025 Titi Kamal dan Darius Sinathrya dipertemukan kembali dalam film Getih Ireng yang akan tayang pada 16 Oktober 2025. Hosana Solagracia Sifra Oleh Hosana Solagracia Sifra Diterbitkan 12 Oktober 2025, 17:00 WIB 1 Komentar Share Copy Link Batalkan Getih Ireng Perbesar Film Getih Ireng yang diperankan oleh Titi Kamal dan Darius Sinathrya akan tayang pada 16 Oktober 2025. (Foto: Dok. Hitmaker) Jadi intinya... Film "Getih Ireng" adaptasi thread @JeroPoint, rilis 16 Oktober. Titi Kamal dan Darius Sinathrya reuni setelah 20 tahun di film ini. Film ini bukan hanya horor, tapi tentang integritas keluarga dan obsesi wanita. Liputan6.com, Jakarta - Hitmaker Studios kembali dengan film terbaru Getih Ireng yang diangkat dari cerita thread terseram karya JeroPoint. Cerita ini dikemas menjadi film yang akan membuat para penonton tegang sekaligus emosional. Disutradarai Tommy Dewo dan diproduseri Rocky Soraya, Getih Ireng menceritakan pasutri bernama Pram dan Rina yang baru nikah lalu menantikan kehadiran buah hati. BACA JUGA: Gaya Rambut Poni Lempar Darius Sinathrya Saat Syuting Film Getih Ireng, Klimis dan Diminta Berkumis Getih Ireng dibintangi Titi Kamal, Darius Sinathrya, hingga Sara Wijayanto. Film ini menandai reuni Titi Kamal dan Darius Sinathrya setelah 20 tahun pisah. Pada 2005, keduanya pernah membintangi sinetron Hantu Jatuh Cinta. Titi Kamal senang akhirnya bisa adu akting lagi dengan Darius Sinathrya. “Aku senang banget bisa bekerja sama dengan Darius. Dia sangat open untuk kita diskusi supaya menemukan chemistry yang tepat sebagai pasangan suami istri,” kata Titi Kamal. 2 dari 4 halaman Bertemu Kembali Setelah 20 Tahun Getih Ireng Perbesar Titi Kamal, Darius Sinathrya, dan Sara Wijayanto, para pemain film Getih Ireng.

Tolak Enam Atlet Senam, Israel Gugat Indonesia ke Peradilan CAS di Swiss

13 Oktober 2025 - 19:03 WIB

Diangkut ke Puskesmas, 38 Siswa SMPN 1 Mojolangu Tulungagung Keracunan BMG

13 Oktober 2025 - 18:44 WIB

Trending di Headline