Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM, BEIJING- Teknologi baterai telah mengalami kemajuan pesat dalam beberapa dekade terakhir, hingga kini kita memiliki sel Sodium-ion dalam power bank. Meskipun sebagian besar sel modern kini bertahan lebih lama, baterai yang dapat bertahan lebih dari satu dekade dengan sekali pengisian mungkin terdengar seperti sesuatu yang keluar dari film fiksi ilmiah.

Namun, hal itu mungkin segera berubah. Menurut Popular Mechanics, sebuah perusahaan baterai asal Tiongkok bernama Betavolt baru-baru ini mengungkapkan baterai kecil seukuran koin yang menggunakan energi nuklir. Dikenal sebagai BV100, baterai ini memanfaatkan Nickel-63 sebagai sumber radioaktifnya dan dapat bertahan hingga 50 tahun dengan sekali pengisian.
Meskipun keluaran energi baterai ini relatif rendah dan tidak dapat mengisi daya smartphone atau kamera, BV100 bukan sekadar inovasi laboratorium. Betavolt sudah memproduksi baterai ini secara massal untuk memberi daya pada perangkat elektronik seperti peralatan medis dan perangkat luar angkasa.
Bagaimana cara kerja baterai nuklir BV100 dari Betavolt?
Baterai nuklir BV100 dari Betavolt menghasilkan daya sebesar 100 mikrowatt pada 3 volt. Perusahaan berencana meluncurkan versi satu watt pada tahun ini yang dapat digunakan dalam elektronik konsumen dan memperpanjang waktu terbang drone.
Baca juga: Jawaban Presiden Prabowo Terkait RUU TNI
Baca juga: Ridwan Kamil Sudah Buat Perjanjian Biayai Anak, Ternyata Pacarnya Banyak
Baterai BV100 terdiri dari dua bagian: pemancar radioaktif dan penyerap semikonduktor. Pemancar secara alami meluruh seiring waktu, memancarkan elektron berkecepatan tinggi yang mengenai penyerap.
Fenomena ini menghasilkan pasangan “elektron-holes” yang mengeluarkan sejumlah kecil tetapi stabil energi listrik yang dapat digunakan. Untuk mencegah partikel beta berbahaya bocor, perusahaan menggunakan lembaran aluminium tipis.
Meskipun tidak menghasilkan energi sebanyak baterai tradisional, jumlah arus listrik yang kecil ini dapat memberi daya pada perangkat elektronik yang tidak memerlukan banyak energi selama hingga satu abad atau lebih.
Baterai nuklir ini mungkin tidak menggantikan baterai di smartphone kita, tetapi sangat cocok untuk digunakan pada rover planet, sensor di laut, dan bahkan dapat membantu alat pacu jantung.
Apakah baterai nuklir lebih baik dibandingkan dengan baterai kimia?
Dibandingkan dengan baterai Lithium-ion yang umum digunakan, BV100 menawarkan kepadatan energi 10 kali lipat lebih tinggi dan dapat bertahan dalam suhu ekstrem antara -60 hingga +120 derajat Celsius tanpa terbakar atau meledak. Betavolt menyatakan bahwa BV100 ramah lingkungan karena inti nikel-63 yang radioaktif pada akhirnya meluruh menjadi tembaga stabil, sehingga lebih murah untuk didaur ulang dibandingkan kebanyakan baterai kimia.
Baterai BV100 menandai kemajuan besar dalam teknologi baterai karena sel bertenaga nuklir berukuran saku ini tidak memerlukan perawatan. Selain itu, struktur modular baterai memungkinkan skalabilitas, artinya beberapa sel ini dapat digabungkan secara seri atau paralel untuk berfungsi sebagai satu baterai besar.***