Menu

Mode Gelap

News

Ada Stimulus Jutaan Rupiah untuk program Budaya RT Berseri di Kota Mojokerto

badge-check


					Wali Kota Ning Ita saat memberikan arahan terkait lomba budaya RT Berseri di Kelurahan Gedongan. (Dok.humas) Perbesar

Wali Kota Ning Ita saat memberikan arahan terkait lomba budaya RT Berseri di Kelurahan Gedongan. (Dok.humas)

Penulis: Gandung Kardiyono | Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, KOTA MOJOKERTO – Untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat, Pemerintah Kota Mojokerto mendukung program Budaya RT Berseri yang diselenggarakan pada setiap kelurahan.

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, saat menemui para kader motivator kesehatan di Kelurahan Gedongan, Rabu (10/9/2025), menegaskan, Budaya RT Berseri bukanlah sekadar lomba, melainkan gerakan untuk merubah perilaku masyarakat secara berkelanjutan.

“Gedongan ini kan RT-nya Cuma sedikit. Panjenengan sebagai kader harus mampu mengajak masyarakat agar pola hidup bersihnya semakin dikuatkan.

Goalnya adalah merubah perilaku masyarakat. Kalau lomba itu kan sebatas supaya menang dan dapat hadiah.

Tapi ini berbeda, kita arahkan secara berkala, setahun tiga kali, tujuannya benar-benar untuk merubah perilaku,” kata Walikota.

Budaya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan inilah yang menjadi tujuan utama program ini.

Untuk memacu semangat masyarakat, Pemkot Mojokerto menyiapkan stimulus dengan nominal cukup besar. Menariknya, penggunaan hadiah tersebut tidak dibatasi.

“Dalam peraturan wali kota nanti, penggunaannya kami serahkan 100% kepada masyarakat. Tidak ada kewajiban harus dipakai untuk sarana prasarana RT.

Mau dipakai untuk kegiatan lingkungan, rekreasi, bahkan mengadakan hiburan bersama, monggo.

Itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab masyarakat,” jelasnya.

Walikota yang akrab disapa Ning Ita itu berpesan kepada kader motivator kesehatan agar terus mendorong masyarakat menjaga lingkungan melalui langkah sederhana, seperti kerja bakti bersama.

“Kerja bakti dua minggu sekali satu jam saja cukup. Waktu main TikTok dikurangi satu jam untuk kerja bakti, jelas lebih sehat. Badannya sehat karena keringat, lingkungannya ikut sehat,” pesan Ning Ita.

“Semoga Allah memberikan kemudahan sehingga masyarakat di Gedongan dan seluruh kelurahan di Kota Mojokerto mau berubah perilakunya.

Dengan begitu, lahirlah budaya hidup bersih dan sehat yang mendukung kesehatan lingkungan sekaligus kesehatan manusianya,” tutupnya.**

 

 

 

 

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kafilah MTQ Kota Mojokerto bertolak ke Jember

11 September 2025 - 15:51 WIB

Kopdes Merah Putih Terancam Tutup atau Dipaksa Tutup, Ini Penjelasannya

11 September 2025 - 13:57 WIB

Kota Mojokerto Jadi Pilot Project Perizinan Tenaga Medis dan Kesehatan

11 September 2025 - 13:14 WIB

Pembentukan BPBD Kota Mojokerto memperkuat penanggulangan bencana

11 September 2025 - 12:44 WIB

KPK Menahan Ketua Kadin Kaltim Dayang Dona Tania, Kasus Suap IUP Rudy Ong

10 September 2025 - 22:30 WIB

Diduga Keracunan Makanan MBG, Siswa TKA Tlanakan Pamekasan Dibawa ke Puskesmas

10 September 2025 - 21:48 WIB

Bali Lumpuh Dihantam Hujan Deras 2 Hari, Dilaporkan 5 Orang Tewas dan 6 Hilang!

10 September 2025 - 20:32 WIB

Bupati Terima 9 Pelajar Delegasi OSN, Warsubi: Harumkan Nama Jombang Nak!

10 September 2025 - 19:57 WIB

CSR PT Semen Indonesia di Situbondo: Renovasi Ponpes Hingga Bantu 12 Genset dan Sound System di Mangli

10 September 2025 - 19:40 WIB

Trending di Headline