Penulis: Jacobus E. Lato | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, AMERIKA- Tersembunyi di kedalaman kawah gunung berapi purba antara Nevada dan Oregon, deposit lithium raksasa di Kaldera McDermitt menyimpan potensi besar sekaligus menyisakan tantangan serius bagi lingkungan dan masyarakat setempat.
Temuan ini bukan sekadar berpeluang merombak peta energi dunia, tetapi juga menuntut pertimbangan matang mengenai dampak ekologis dan sosial dari eksploitasi sumber daya alam tersebut.
Kaldera McDermitt terbentuk jutaan tahun lalu akibat runtuhnya dapur magma gunung berapi super di perbatasan Nevada-Oregon, meninggalkan lapisan batuan vulkanik dan sedimen danau purba yang kini mengandung lithium dalam jumlah luar biasa.
Diperkirakan terdapat 20 hingga 40 juta ton tanah liat kaya lithium di wilayah ini, dengan nilai ekonomis mencapai US$1,5 triliun ( setara Rp Rp 25.011 triliun) yang dapat memasok industri baterai lithium selama beberapa dekade ke depan.
Namun, potensi besar ini harus dibarengi dengan pengelolaan yang berkelanjutan. Penambangan terbuka di lapisan lempung kaya lithium setebal sekitar 30 meter di Thacker Pass, yang relatif dekat permukaan, berisiko mengancam ekosistem lokal dan memicu konflik dengan penduduk asli serta aktivis lingkungan yang khawatir akan kerusakan habitat dan pencemaran.
Penelitian oleh Thomas R. Benson, PhD, dari Lithium Americas Corporation, mendalami proses geologis yang membentuk deposit lithium, dimulai dari letusan vulkanik besar sekitar 16 juta tahun lalu yang menghasilkan lapisan abu dan batuan keras, hingga aktivitas hidrotermal yang mengendapkan mineral di sedimen danau purba.
Meski proses alamiah ini menciptakan sumber daya strategis, tantangan terbesar kini adalah bagaimana memadukan kebutuhan percepatan transisi energi bersih dengan tanggung jawab menjaga kelestarian alam dan hak-hak masyarakat terdampak.
Di tengah dorongan global menuju energi hijau, penemuan lithium di Kaldera McDermitt menjadi ujian nyata bagi pemerintah dan perusahaan tambang untuk menerapkan praktek ekstraksi yang transparan, adil, dan ramah lingkungan, agar transformasi energi tidak mengorbankan warisan alam dan kehidupan generasi mendatang.
Lithium memiliki manfaat utama sebagai bahan kunci dalam baterai lithium-ion, yang mendukung transisi global menuju energi bersih melalui penyimpanan energi efisien untuk panel surya dan turbin angin. Baterai ini menyimpan kelebihan energi terbarukan saat produksi tinggi dan melepaskannya saat dibutuhkan, menstabilkan jaringan listrik pintar (smart grid) dengan efisiensi hingga 90%.
Dalam sektor transportasi, lithium menjadi fondasi kendaraan listrik (EV) karena kemampuannya menyimpan energi besar dengan bobot ringan, mempercepat penggantian kendaraan berbahan bakar fosil menuju mobilitas rendah karbon.
Selain itu, Battery Energy Storage System (BESS) berbasis lithium mendukung operasi industri seperti minyak dan gas dengan integrasi energi surya, serta aplikasi medis seperti konsentrator oksigen portabel.
Manfaat lain mencakup penggunaan dalam metalurgi untuk paduan aluminium yang lebih kuat dan ringan, serta sistem penyimpanan skala besar yang mengurangi ketergantungan impor dan emisi karbon melalui daur ulang. Secara keseluruhan, lithium memperkuat ketahanan energi nasional dan mendukung ekonomi hijau berkelanjutan. **






