Menu

Mode Gelap

Kolom

Ketika Tokoh Spiritual Diagungkan: Dari Budaya Feodal Hingga Menyalip Tuhan Itu Sendiri

badge-check


					Ketika Tokoh Spiritual Diagungkan: Dari Budaya Feodal Hingga Menyalip Tuhan Itu Sendiri Perbesar

Penulis: Jay Adi | Editor: Aditya Prayoga

KREDONEWS.COM, SURABAYA- Fenomena pengkultusan terhadap tokoh spiritual kembali mencuat setelah muncul perbincangan viral di media sosial mengenai budaya feodal di lingkungan pesantren.

Perdebatan ini menyoroti bagaimana sebagian santri menempatkan sosok kiai bukan hanya sebagai guru rohani, tetapi juga figur yang diagungkan dan nyaris tak bisa dikritik.

Hal ini tidak hanya terjadi di pesantren. Dalam tradisi agama lain pengkultusan terhadap figur rohani juga sering muncul dan bahkan bisa menyalip penghormatan kepada Tuhan itu sendiri.

Fenomena ini terjadi karena beberapa faktor berikut:

1. Kebutuhan figur konkret: Banyak orang sulit memahami konsep ketuhanan yang abstrak. Tokoh spiritual dianggap sebagai perwujudan nyata dari nilai-nilai ilahi, sehingga lebih mudah dikagumi.

2. Karisma dan pengalaman pribadi: Tokoh spiritual sering menunjukkan kharisma, ketenangan, atau kemampuan yang dianggap “ajaib”, sehingga pengikut melihatnya sebagai manusia utusan langsung Tuhan.

3. Kebutuhan akan kepastian dan bimbingan: Dalam situasi hidup yang penuh ketidakpastian, orang mencari sosok yang memberi arah dan rasa aman. Tokoh spiritual memenuhi kebutuhan itu dengan jawaban yang dianggap pasti.

4. Budaya patron dan hierarki: Dalam masyarakat yang menghormati figur otoritas, penghormatan bisa berubah menjadi pengkultusan, terutama bila tokoh tersebut dianggap tak boleh dikritik.

5. Manipulasi simbol dan doktrin: Beberapa pemimpin spiritual atau pengikut fanatik memperkuat kultus melalui narasi bahwa kesetiaan pada tokoh sama dengan kesetiaan pada Tuhan.

Akibatnya, fokus keagamaan sering bergeser dari ajaran menuju pribadi tokoh, menjadikan manusia sebagai pusat keimanan baru.****

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Arsitektur Klan Gaza: Satu-Satunya Alternatif Kebangkitan Kembali Hamas

20 Oktober 2025 - 06:27 WIB

Saatnya Bersukacita di Israel

20 Oktober 2025 - 06:19 WIB

Dengan Berperan di Gaza Pasca-perang, Qatar Mengembalikan Kekuasaan Hamas

15 Oktober 2025 - 12:39 WIB

Keberadaan Warga Turki di Gaza Bakal Berarti Kematian bagi Warga Amerika

14 Oktober 2025 - 17:16 WIB

Mengapa Israel Seharusnya Tidak Boleh Menegosiasikan Soal Sandera Lagi

14 Oktober 2025 - 17:12 WIB

Apakah Perang di Gaza Berakhir?

11 Oktober 2025 - 13:41 WIB

Sandera Israel Bebas, Berapa Biayanya?

9 Oktober 2025 - 17:54 WIB

MBG (Bukan) Minta Berita Gemoy!

4 Oktober 2025 - 20:40 WIB

Alasan Kita Harus Peduli Melawan Ketidakadilan, Sementara Kita Tidak Merasakannya

18 Agustus 2025 - 18:29 WIB

Trending di Kolom