Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM, SURABAYA- Konsultan pendidikan internasional Ina Liem angkat suara soal polemik dugaan ijazah palsu Gibran Rakabuming Raka yang dikaitkan dengan Universitas Teknologi Sydney (UTS).
Melalui akun Instagram pribadinya pada 20 September 2025, ia menilai klaim yang terus digulirkan bisa menyesatkan publik.
“Ya sebetulnya saya ogah ya ikut-ikutan komen dalam isu ijazah palsu karena ini jelas ranah politis. Tapi ketika Pak Roy Suryo mempertanyakan ini logikanya di mana dan ini kebetulan memang ranah saya, saya merasa perlu meluruskan,” ujar Ina.
Ina menjelaskan, tidak semua ijazah SMA dari Indonesia maupun negara lain otomatis diakui setara dengan SMA di Australia. Karena itu, universitas di Australia membuka jalur khusus berupa pathway program atau foundation, yang setara dengan kelas 12 di Indonesia.
Ia mencontohkan Universitas Melbourne yang memiliki Trinity College, serta UTS yang menyediakan jalur foundation melalui lembaga bernama InSearch.
Meski bukan universitas, InSearch menjadi pintu masuk resmi ke UTS. Bahkan siswa Indonesia yang baru lulus kelas 11 atau lulusan O-Level kurikulum Cambridge bisa langsung masuk ke InSearch sebelum melanjutkan ke UTS.
Menurutnya, sistem foundation tidak hanya berlaku di Australia, tetapi juga di sejumlah negara lain. Misalnya Management Development Institute of Singapore (MDIS) yang pernah diambil Gibran.
“Program foundation ini bukan hanya diakui oleh UTS, tapi juga jadi jalur masuk yang diakui sejumlah universitas lain, bahkan di luar Australia,” jelasnya.
Ina menambahkan, jalur foundation UTS juga tersedia di Indonesia melalui UIC College. “Silahkan monggo, bisa langsung dicek ke sana tanpa berdebat panjang lebar. Tapi kalau memang mau mencari kebenaran ya,” tegasnya.****