Penulis: Arief Hendro Soesatyo | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, JOMBANG– Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang melakukan rapat dipimpin Asisten Administrasi Umum didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Plt, Rabu, 10 September 2028, membahas rencana peletakan pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di kecamatan Jogoroto.
Rapat tersebut juga dihadiri kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, juga pejabat Kecamatan Jogoroto dihadiri Camat Jogoroto, Kepala Desa Mayangan, Ngumpul, Sumbermulyo dan Ketua Paguyuban Tahu Jogoroto.
Rapat ini membahas koordinasi persiapan peletakan batu pertama IPAL Komunal Tahu di Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto. Hal tersebut dalam rangka Persiapan Peletakan Batu Pertama IPAL Komunal Tahu di Desa, Mayangan Kecamatan Jogoroto dan Festival Tahu yang akan dihadiri oleh pejabat kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup.
Sebelumnya Pemkab Jombang berencana akan membangun 10 unit IPAL Komunal Tahu dalam kurun waktu 5 tahun ke depan, dengan target pembangunan 2 unit IPAL/ tahun, di wilayah di kecamatan Jogoroto.
Namun, hingga saat ini belum ada laporan pasti berapa unit IPAL Komunal Tahu yang sudah beroperasi penuh, karena beberapa IPAL yang dibangun belum berfungsi optimal atau masih dalam tahap pembangunan.
Salah satu kegiatan terbaru adalah persiapan peletakan batu pertama pembangunan IPAL Komunal Tahu di Desa Mayangan, Jogoroto, yang dilaksanakan pada September 2025, menandakan adanya pembangunan baru dan pengembangan IPAL Komunal di wilayah tersebut.
Berdasarkan informasi yang ditemukan, pembangunan dua IPAL komunal untuk industri tahu di Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang dianggarkan sebesar Rp 1,5 miliar.
Dua IPAL ini direncanakan akan melayani enam pemilik usaha tahu di wilayah tersebut. Juga diperoleh informasi bahwa salah satu dari dua IPAL tersebut saat ini belum difungsikan, dan pembangunan di titik lain dihentikan sementara oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jombang.
Tujuan utama IPAL adalah mengolah air limbah agar dapat mengurangi kandungan zat berbahaya, baik bahan kimia, partikel padat, maupun mikroorganisme patogen, sehingga air limbah tersebut aman bagi lingkungan dan manusia.
IPAL berfungsi untuk mengurangi dampak polusi, memulihkan sumber daya air, menjaga kesehatan masyarakat, dan menghemat penggunaan air bersih.
Cara kerja IPAL meliputi beberapa tahapan utama seperti:
- Pre-treatment (penyaringan awal)
- Sedimentasi (pengendapan partikel berat), proses biologis (penguraian bahan organik oleh mikroorganisme), penyaringan lanjutan, dan desinfeksi (penghilangan patogen dengan bahan kimia atau sinar UV).
- Setelah proses ini, air limbah yang diolah memenuhi standar kualitas, sehingga dapat dibuang atau digunakan kembali secara aman.
- IPAL sangat penting dalam mengelola air limbah agar tidak mencemari sumber air dan lingkungan sekitar serta membantu memenuhi regulasi perlindungan lingkungan yang berlaku.
Perajin Tahu
Menurut data yang tersedia, di Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang terdapat sekitar 86 pengusaha atau pelaku industri tahu yang tergabung dalam paguyuban pengusaha tahu.
Industri tahu ini tersebar di tiga desa yaitu Desa Mayangan, Desa Ngumpul, dan Desa Sumbermulyo. Industri tahu ini mampu menyerap sekitar 1000 tenaga kerja langsung di sektor industri tahu di Jogoroto.
Selain itu, data lama menunjukkan ada sekitar 67 industri tahu rumahan yang terdeteksi di Kecamatan Jogoroto, meskipun jumlah pasti pabrik tahu atau perajin secara resmi dari sumber administratif lain belum ditemukan.
Industri tahu ini sudah cukup besar dan tersebar luas di Jogoroto, dengan aktivitas pemasaran sampai ke beberapa kota besar seperti Surabaya dan Madura.
Jadi, secara umum jumlah pelaku industri tahu atau pabrik tahu rakyat di Jogoroto berkisar antara 67 sampai 86 unit usaha, yang juga memberikan dampak ekonomi signifikan dalam penyerapan tenaga kerja. **