Penulis: Mulawarman | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, JAKARTA-Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa arah pembangunan nasional saat ini berjalan sesuai jalur dan menampik narasi pesimistis yang menyebut kondisi Indonesia sedang dalam situasi suram.
Ia bahkan menyebut kampanye bertajuk “Indonesia Gelap” sebagai propaganda yang direkayasa oleh pihak-pihak yang ingin menggoyang stabilitas bangsa.
“Saya diberi laporan oleh Menteri Investasi, investasi Indonesia bulan ini sudah mencapai target. Bahkan, APBN 2025 kita sudah mencapai target pada bulan Agustus ini—empat bulan sebelum akhir tahun,” ucap Prabowo saat menutup Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2025 di Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (20/7) malam, dikutip dari Antara.
Presiden mengecam narasi “Indonesia Gelap” yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu. Ia menyebut kampanye itu sebagai propaganda yang disebarkan lewat media sosial, buzzer, serta pakar bayaran.
“Memang ada usaha menggunakan teknologi, menggunakan uang, media sosial, membayar pakar-pakar, menyebarkan nyinyir dan pesimisme. Saya geleng-geleng kepala, ada yang mengaku pintar, mengaku pemimpin, tapi justru menyebarkan pesimisme. Indonesia gelap katanya,” kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Tagar #IndonesiaGelap sempat menjadi trending topic di media sosial X pada 17 Februari 2025. Warganet menggunakan tagar ini untuk menyoroti berbagai persoalan seperti harga pangan, ketenagakerjaan, dan isu kebebasan sipil di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran.
Lebih lanjut, Prabowo menyebut bahwa bahkan aksi-aksi demonstrasi bertajuk “Indonesia Gelap” juga didanai oleh kelompok koruptor. Ia menilai, pihak-pihak tersebut menginginkan Indonesia tetap dalam keadaan gaduh dan miskin.
“Yang membiayai demo-demo itu ya koruptor-koruptor itu. Mereka ingin Indonesia selalu gaduh, Indonesia selalu miskin,” tegasnya.
Kepala Negara juga menantang warga yang menyarankan untuk meninggalkan Indonesia dan mencari kehidupan di luar negeri.
“Indonesia gelap, kabur aja deh? Yo kabur aja loh. Emang gampang hidup di luar negeri? Dikejar-kejar juga di situ. Itu semua rekayasa. Dibayar oleh siapa? Ya mereka yang tidak ingin negeri ini tenang,” lanjutnya.
Di akhir pidatonya, Prabowo kembali menegaskan optimismenya terhadap masa depan Indonesia dengan kekayaan yang begitu besar. Ia menyebut bahwa tantangan memang ada, namun situasinya masih terkendali dan penuh harapan.
“Indonesia gelap? Sorry ye. Indonesia cerah. Masa depan Indonesia cerah. Saya sudah lihat angka-angkanya,” sebutnya dengan nada optimistis.***