Menu

Mode Gelap

Headline

26 Siswa Disabilitas Diduga Ditolak, Koalisi Jatim Minta Revisi SPMB

badge-check


					26 Siswa Disabilitas Diduga Ditolak, Koalisi Jatim Minta Revisi SPMB Perbesar

Penulis: Majid |  Editor: Aditya Prayoga

KREDONEWS.COM, SURABAYA– Koalisi Difabel Jawa Timur mengkritik Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025-2026 jalur afirmasi penyandang disabilitas di sekolah inklusif (SMA dan SMKN) yang dinilai belum inklusif. Kritik ini disampaikan Zainul Muttaqin, S.Ag., M.A., M.Pd. anggota Pokja-2 Bidang Pendidikan dan Kesejahteraan Koalisi Difabel Jatim, dalam dokumen resmi yang dirilis Selasa (15/7).

Zainul Muttaqin yang juga ketua pengurus wilayah Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia (ITMI) jawa timur menyoroti sistem administrasi yang kaku. “Banyak siswa ditolak karena dokumen asesmen tidak mencantumkan skor IQ, padahal kebutuhan khusus mereka jelas,” ujarnya.

Empat Kritik Utama

Koalisi menyoroti empat isu utama terkait laporan KOMNAS Disabilitas Republik Indonesia, dan munculnya Dokumen klarifikasi dari Dinas Pendidikan Jawa timur atas dugaan penolakan 26 siswa disabilitas pada SPMB 2025-2026 di jawa timur :

Pertama, Persyaratan Kaku: Dokumen asesmen yang dianggap tidak memenuhi standar menyebabkan terjadinya dugaan penolakan siswa disabilitas.

Kedua, minimnya guru pendamping khusus (GPK). Banyak sekolah kekurangan GPK terlatih, sehingga menolak siswa tanpa solusi.

Ketiga. Asesmen Subjektif. Penilaian seperti sapaan “Hallo guys” dianggap tidak layak, menunjukkan kurangnya pendekatan inklusif.

Keempat, kuota Terbatas. Jalur afirmasi menjadi kompetitif karena kuota kaku, tanpa alternatif bagi siswa yang ditolak.
Solusi yang Diusulkan
Koalisi mengusulkan empat langkah perbaikan SPMB yang akan datang diantaranya:

Pertama, Fleksibilitas Administrasi. Keterangan sekolah atau observasi lapangan harus dihargai, tanpa wajibkan skor IQ khususnya bagi siswa disabilitas intelektual dan mental.
Kedua, perkuat GPK. Pemerintah harus sediakan GPK terlatih di setiap sekolah inklusif.

Ketiga, asesmen Holistik. Penilaian harus pertimbangkan potensi dan minat siswa, bukan hanya kognisi.
Keempat, Program Transisi. Sekolah wajib miliki program adaptasi awal untuk siswa disabilitas.

Afirmasi Keluarga Disabilitas

Lebih lanjut Zainul menegaskan perlunya afirmasi bagi anak dari keluarga penyandang disabilitas. “Mereka hadapi hambatan ganda dan sering jadi caregiver, mengganggu waktu belajar. UU No. 8 Tahun 2016 menjamin hak pendidikan mereka,” katanya.

Langkah Koalisi

Abdul Majid, S.E. Koordinator Koalisi Difabel Jatim, menyatakan kritik dan saran ini telah disampaikan ke Dewan Pendidikan Jawa Timur untuk diteruskan ke Gubernur Jatim dan pemangku kepentingan terkait.

Koalisi juga mengusulkan segera revisi perda disabilitas jatim yang sudah kadaluarsa, pembentukan SATGAS Pemantau SPMB jalur afirmasi disabilitas, pemberian fasilitas masa sanggah, dan perbaikan sarana prasarana aksesibel bagi siswa disabilitas di sekolah.

“Kami dorong revisi Perda Disabilitas Jatim yang sudah kadaluarsa demi pendidikan inklusif,” tegasnya.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Mencegah Bahaya Kebakaran, Damkar Ngoro Beri Pelatihan Karyawan Pabrik Kayu Lapis PT WDM

1 September 2025 - 14:03 WIB

Expander Terbakar di Sumobito, Abidin Alami Luka Bakar 45 Persen

1 September 2025 - 13:18 WIB

Bukan Omon-omon, Prabowo Ambil Sejumlah Langkah Konkret Ini Poinnya

1 September 2025 - 11:15 WIB

UGM Gedor Pemerintah: Hentikan Kekerasan, Dengarkan Rakyat!

1 September 2025 - 10:51 WIB

Respon Spiritual dan Keamanan Bangsa, Forkompimda Hadiri Istighosah GP Ansor Jombang

1 September 2025 - 09:59 WIB

Tolak Kenaikan Pajak di Jombang, Posko FRJ Dapat 1.000 Lebih Tanda Tangan Dukungan dari Warga

31 Agustus 2025 - 19:46 WIB

Detik-detik Pos Polisi Waru, 10 Polisi Bertameng tak Mampu Menahan Aksi Massa

31 Agustus 2025 - 14:49 WIB

Didampingi Pangdam Mayjen Rudy Saladin Temui Massa, Khofifah Minta Polisi Bebaskan 41 Orang Pendemo

31 Agustus 2025 - 11:59 WIB

Pakar Cyber Bagikan Cara Agar Live TikTok Tidak ke Banned, Gunakan VPN Ini

31 Agustus 2025 - 11:36 WIB

Trending di Headline