Penulis: Yoli Andi Purnomo | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, JAKARTA-Selat Bali kembali memakan korban` Sebuah insiden tragis dilaporkan terjadi pada Kamis (3/7/2025) dini hari, ketika Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya dikabarkan tenggelam.

Berangkat dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk, kapal ini diduga mengalami kebocoran mesin fatal yang berujung pada terbaliknya kapal dan terseret arus deras sebelum akhirnya lenyap ditelan ombak. Berapa korban dalam insiden nahas ini?
Insiden ini terjadi begitu cepat, menyisakan tanda tanya besar. KMP Tunu Pratama Jaya, yang bertolak dari Ketapang, Banyuwangi pada Rabu (2/7) pukul 22.56 WIB, mulai menunjukkan masalah serius sekitar pukul 00.16 WITA. Kru kapal sempat mengirimkan sinyal darurat melalui radio maritim, melaporkan adanya kebocoran di ruang mesin.
Hanya tiga menit berselang, pada pukul 00.19 WITA, kapal mengalami blackout atau mati total.
Situasi semakin kritis. Pada pukul 00.22 WITA, KMP Tunu Pratama Jaya 3888 yang berupaya memberikan bantuan, justru melaporkan pemandangan mengerikan, kapal nahas tersebut sudah terbalik dan hanyut ke selatan di koordinat -08°09.371′, 114°25.1569′.
Sebuah kecepatan yang membuat bulu kuduk berdiri, seolah waktu tak memberikan kesempatan bagi siapa pun untuk bertindak. Diperkirakan, kapal tenggelam sepenuhnya pada pukul 23.20 WIB.
Operasi SAR Skala Penuh Dimulai
Menanggapi insiden genting ini, Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit P. H., S.IP., M.M., selaku SAR Mission Coordinator, langsung mengerahkan tim.
Personel dari Pos SAR Banyuwangi dengan Rigid Inflatable Boat dan tim rescue dari Pos SAR Jembrana bahu-membahu melakukan pencarian di perairan Selat Bali yang gelap gulita.
“Saat ini ada tim dari Kantor SAR Surabaya yang menuju lokasi didukung KN SAR Permadi,” terang Nanang Sigit P. H., menunjukkan keseriusan upaya pencarian.
Total 65 jiwa berada di atas kapal saat musibah terjadi.
Selain itu, kapal ini juga membawa 22 kendaraan, termasuk 14 truk tronton yang memuat logistik.
Angka-angka ini menambah kekhawatiran akan skala tragedi yang terjadi di Selat Bali.
Di tengah ketidakpastian dan kecemasan, secercah harapan muncul. Pantauan awak media di Pelabuhan Gilimanuk menunjukkan bahwa empat penumpang ditemukan selamat di pesisir pantai Gilimanuk, tepatnya di belakang Jembatan Timbang Gilimanuk, sekitar pukul 04.30 WITA.
Keempat korban selamat ini ditemukan mengenakan life jaket dan menaiki sekoci, menunjukkan adanya persiapan darurat yang efektif.
Mereka sempat dibawa ke ruangan BPTD Gilimanuk sebelum akhirnya dievakuasi ke Polsek KP3 Gilimanuk untuk pendataan lebih lanjut.
Namun, bagaimana nasib puluhan penumpang dan kru lainnya? Apakah masih ada keajaiban di tengah ganasnya Selat Bali?
Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati meminta masyarakat untuk bersabar dan menunggu informasi resmi, mengingat lokasi tenggelam berada di wilayah perairan Ketapang, Banyuwangi.
“Mohon bersabar, tunggu rilis resmi,” ujarnya singkat.
Publik menanti dengan cemas perkembangan selanjutnya. Apakah operasi pencarian akan membuahkan hasil positif lainnya?***