Penulis: Jacobus R. lato | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, KUALALUMPUR- Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, melakukan telewicara dengan sejumlah pemimpin ASEAN, termasuk Presiden Indonesia Prabowo Subianto, untuk membahas kebijakan tarif dagang baru yang diterapkan Presiden AS Donald Trump.
Telepon antara Anwar Ibrahim dan Prabowo Subianto dilakukan pada hari Sabtu, 5 April 2025. Anwar menyampaikan bahwa perbincangan tersebut membahas tarif impor baru yang diumumkan oleh Presiden AS, Donald Trump, dan melibatkan pemimpin negara ASEAN lainnya seperti Filipina, Brunei, dan Singapura
Kebijakan tersebut mencakup tarif minimal 10% terhadap semua impor dan tarif lebih tinggi untuk beberapa negara ASEAN, seperti Indonesia (32%) dan Malaysia (24%).
Dalam diskusi tersebut, Anwar dan Prabowo bertukar pandangan mengenai respons kolektif ASEAN terhadap kebijakan ini. Sebagai Ketua ASEAN tahun 2025, Anwar menekankan pentingnya konsensus antarnegara anggota untuk menjaga prinsip keadilan dalam perdagangan internasional. Ia juga menyoroti perlunya pendekatan diplomatik dan kolaborasi regional untuk menghadapi tantangan ini.
Malaysia dan Indonesia sepakat untuk memanfaatkan kerangka kerja seperti Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) guna memperkuat posisi ASEAN dalam negosiasi dengan AS.
Kedua negara juga berkomitmen menjaga hubungan perdagangan yang konstruktif dengan AS meskipun menghadapi tantangan tarif yang signifikan.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, melakukan telewicara dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan pemimpin negara ASEAN lainnya untuk membahas kebijakan tarif dagang baru yang diumumkan oleh Presiden AS, Donald Trump.
Dalam pembicaraan tersebut, Anwar menekankan perlunya koordinasi dan respons bersama dari negara-negara ASEAN terhadap tarif yang dikenakan oleh AS, yang dapat berdampak signifikan pada ekonomi kawasan.
Anwar menyatakan bahwa sebagai Ketua ASEAN, Malaysia ingin mencapai konsensus di antara negara anggota mengenai prinsip-prinsip keadilan dalam negosiasi perdagangan. Ia juga mengungkapkan harapan bahwa pertemuan menteri ekonomi ASEAN yang akan datang dapat membahas solusi terbaik untuk menghadapi tantangan ini.
Kebijakan tarif baru Trump mencakup tarif dasar 10% untuk semua barang impor, dengan tarif yang lebih tinggi untuk negara-negara tertentu, termasuk Indonesia dan Malaysia.
Indonesia sendiri akan menghadapi tarif sebesar 32%. Diskusi ini juga mencakup pandangan dari pemimpin lain seperti Sultan Brunei dan Presiden Filipina, serta upaya untuk memastikan respons kolektif yang efektif dalam menghadapi kebijakan tersebut. **