Menu

Mode Gelap

News

SpaceSail, Siap Mengudara di 30 Negara Saingi Starlink

badge-check


					Satelit orbit rendah China saingi Starlink
Perbesar

Satelit orbit rendah China saingi Starlink

Penulis: Jacobus E Lato | Editor: Yobie Hadiwijaya

KREDONEWS.COM, JAKARTA-Rival Starlink dari China, SpaceSail, sedang bersiap untuk hadir di sedikitnya 30 negara dalam waktu dekat.

Pada November 2024, SpaceSail telah menandatangani perjanjian untuk memasuki Brasil. Awal tahun ini, mereka mulai bekerja di Kazakhstan.

Perluasan jangkauan itu jelas bisa menjadi langkah awal bagi SpaceSail untuk bersaing di pasar internet satelit global, yang dulunya sangat eksklusif.

Mengutip CCTV, SpaceSail meluncurkan 18 satelit pertamanya untuk konektivitas Low-Earth Orbit (LEO) pada 6 Agustus 2024. Hingga Januari 2025, terdapat 72 satelit di orbit.

SpaceSail juga telah mengumumkan rencana untuk menyebarkan 648 satelit LEO tahun ini.

Tujuan akhir dari program ini adalah membangun konstelasi “Thousand Sails” (Qianfan) yang dapat mencakup hingga 15.000 satelit pada tahun 2030.

Teknologi LEO, yang digunakan oleh penyedia layanan internet ini, diklaim mampu mengurangi penundaan transmisi dan meningkatkan kapasitas data.

Satelit LEO mengorbit pada ketinggian di bawah 2.000 kilometer dan menyediakan konektivitas internet berkecepatan tinggi dengan penundaan transmisi minimal.

Berdasarkan kemampuan itu, satelit jenis ini dianggap akan sangat bermanfaat bagi komunitas terpencil, kapal laut, dan aplikasi militer.

Program SpaceSail dirintis oleh Shanghai Spacecom Satellite Technology (SSST), sebuah perusahaan teknologi satelit yang didukung pemerintah kota Shanghai.

Mengutip Reuters, SSST berdiri pada tahun 2018 dengan tujuan untuk menyediakan layanan internet berdasarkan LEO.

Pada Februari 2024, SSST telah berhasil mengumpulkan dana 6,7 miliar yuan untuk pembangunan konstelasi LEO.

Firma investasi ventura dan inkubator China, CAS Star, mengatakan bahwa SSST telah mendapatkan dukungan dari sejumlah investor top, seperti Guosheng Capital yang berafiliasi dengan otoritas Shanghai, Hengxu Capital yang didukung oleh produsen mobil SAIC, dan CAS Capital yang merupakan perusahaan investasi lain yang berafiliasi dengan Akademi Ilmu Pengetahuan China. ***

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pasok Senjata Api ke KKB Papua, Polisi Meringkus Tiga Pelaku di Bengkel Bubut Kalianyar Bojonegroro

12 Maret 2025 - 15:46 WIB

Merampok Taksi Online di Rest Area Jombang, Polisi Cepu Berhasil Meringkus Suami Istri Berasal dari Pekalongan

12 Maret 2025 - 13:02 WIB

8 Kampus di Indonesia yang Membuka Program Studi AI, di Surabaya Ada Banyak

12 Maret 2025 - 09:03 WIB

Personel Polsek Ujungpangkah Diperiksa Propam, Terkait Penemuan Kerangka Manusia di Mobil Mantan Kanitreskrim

12 Maret 2025 - 06:41 WIB

Ditemukan Kerangka Manusia di Mobil Milik Kanitreskrim yang Lama Parkir di Halaman Mapolsek Ujungpangkah Gresik

12 Maret 2025 - 06:38 WIB

Alasan KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil, Gak Nyangka Ternyata Kerugian Negara Besar

11 Maret 2025 - 14:30 WIB

Kepsek Jangan Uji Nyali, Dindik Jatim: Wisuda SMA/SMK di Jatim Resmi Ditiadakan

11 Maret 2025 - 09:24 WIB

Berita Kejutan: Direktur Persiba Balikpapan Ditangkap Terkait Narkoba

11 Maret 2025 - 05:52 WIB

Kaget, KPK Telusuri Korupsi Bank BJB, Rumah Ridwan Kamil Digeledah

10 Maret 2025 - 21:35 WIB

Trending di Headline